Tiga Keluarga Pemudik Terlantar

Posko Dinsosnakertrans Kota Tegal Memfasilitasinya

Kamis, 16 September 2010 – 06:55 WIB

TEGAL -- Selama arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2010, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tegal membuka Posko Orang TerlantarDari H-7 hingga memasuki H+5 atau Rabu (15/9) sudah menangani tiga keluarga pemudik yang terlantar.

Kepala Dinsosnakertrans Sumito SIP mengatakan, posko orang terlantar ini tidak seperti posko mudik lainnya yang menggunakan tenda dipinggir jalur pantura

BACA JUGA: Jalan Berkabut, Arus Balik Berjalan Merayap

Karena Kantor Dinsosnakertrans bertempat di pinggir pantura maka posko ditempatkan disitu tanpa menggunakan tenda.

Sebelum liburan posko di jaga seluruh staf yang ada di kantor
Memasuki masa cuti bersama yakni 9 dan 13 September dijaga oleh petugas piket sejumlah 3 orang dan pada hari H petugas jaga malam kantor yang menjaga

BACA JUGA: Arus Balik di Pasar Kajen Semrawut

Namun apabila ada kejadian bisa menghubungi petugas melalui telepon.

"Posko buka mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB
Untuk malam hari diserahkan pada petugas jaga malam untuk berjaga

BACA JUGA: Pantura Masih Padat

Dan apabila ada insiden langsung menhubungi petugas piket," katanya Rabu (15/9).

Sejak dioperasikan, posko menangani tiga keluarga pemudik yang terlantar karena dompetnya hilangPertama pada Kamis (9/9) pukul 15.15 WIB, keluarga Jaya Kusuma warga Desa Jatimulya RT 01 RW 04 Sendangsari Dayeuh Kolot BandungBersama istrinya menggunakan sepeda motor dari Semarang menuju Bandung.

Kemudian Muhamad Fatoni bersama istri dan satu anak warga Desa Tumpangkrasak RT 07 RW 02 Jati KudusMenggunakan kendaraan roda dua dari Jakarta menuju KudusDatang ke posko pada hari yang sama pukul 15.45 WIBPada Jumat (10/9) pukul 14.10 WIB, dengan menngunakan sepeda motor Rahmat beserta istri dan satu anak, warga Gondang Tani RT 23 Gondang Sragen, dari arah Jakarta menuju Sragen.

"Penyebab terlantar kehilangan dompet dan isinya dalam perjalanan mudik lebaranDari dinas memfasilitasi dengan memberikan uang saku Rp 45 ribu per orang dengan tujuan BandungSedang yang ke arah Kudus dan Sragen uang sakunya sebesar Rp 35 ribu perorangSelain itu dinas juga memberikan surat pengantar untuk melanjutkan perjalanan," jela Sumito.

Menurutnya, posko orang terlantar baru kali pertama didirikan dan merupakan inovasi baru dari DinsosnakertransSedangkan dana yang digunakan adalah posting anggaran penanggulangan orang terlantar(adi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lafadz Allah Muncul di Langit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler