Tiga KRI dan Empat Jet Tempur Sukhoi Difokuskan Amankan Ambalat

Selasa, 10 Februari 2015 – 08:47 WIB
Pesawat Sukhoi disiagakan di Bandara Juwata, Tarakan, untuk mengamankan wilayah perbatasan di Kalimantan Utara. Foto: Agoes Suwondo/Radar Tarakan/jpnn

jpnn.com - TARAKAN - Empat pesawat jet tempur Sukhoi disiagakan di Bandara Juwata Tarakan untuk melakukan operasi rutin tahunan. Penempatan Sukhoi di Tarakan dari  Skuadron 11 Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, untuk melaksanakan Operasi Persai Sakti, yang juga melibatkan TNI-AL dan Satradar 225 Tarakan.

Operasi rutin dilakukan di wilayah perbatasan Indonesia sepanjang tahun, yakni 365 hari terhitung 31 Januari sampai dengan 31 Desember.

BACA JUGA: Perempuan Geng Motor Punya Tugas Khusus

"Ini merupakan latihan rutin yang kita laksanakan, patroli ke perbatasan pun telah terjadwal," kata Asisten Operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II (Asops Kosek Hanudnas II) Kolonel Penerbang (Pnb) Fajar Adrianto, Senin (9/2).

Lulusan Akademi Angkatan Udara 1992 itu mengungkapkan Sukhoi berada di Tarakan dijadwalkan selama sepekan. Tapi tak menutup kemungkinan bisa diperpanjang sebulan, tergantung dari perintah pimpinan teratas, dalam hal ini Panglima TNI.

BACA JUGA: Tidak Hujan, Long Bia Tiba-tiba Direndam Banjir

"Hal itu tergantung tindak ancaman di perbatasan jika meningkat, maka bisa sebulan. Namun untuk saat ini masih dalam kondisi aman. Perintah penempatan pesawat dari Panglima TNI," tutur Fajar.

Dia menjelaskan Operasi Persai Sakti merupakan operasi pertahanan di wilayah perbatasan yang sebelumnya telah dilakukan. Namun, dalam operasi tahun lalu hanya melibatkan pesawat tempur jenis Hawk 100, Hawk 200 dan tiga Sukhoi. Pesawat Sukhoi nantinya akan melakukan operasi di wilayah perbatasan Ambalat, tepatnya di Karang Unarang.

BACA JUGA: Cewek Kaget, Usai Mandi di Kamar Kosnya Ada Dua Cowok

"Sukhoi sekalian lakukan patroli di wilayah Ambalat. Tapi tidak dijadwalkan tetap melihat kondisi cuaca dan kebutuhan kita," jelas mantan Penerbang F-16 Fighting Falcon ini.

Dalam operasi ini akan berkoordinasi dengan KRI milik TNI-AL yang berada di Ambalat dan Satradar 225 Tarakan.

"Kita beroperasi dengan TNI-AU, TNI-AL sebagai kekuatan udara dan laut. Serta Radar yang berada di Tarakan, semuanya saling terkait," imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Komandan Lanal Tarakan, Kolonel Laut (P) Aries Cahyono, terkait operasi rutin tahunan yang terjadwal. Operasi Persai Sakti, TNI-AL mengerahkan 3 KRI dan satu pesawat jenis Nomad P-850.

"Penempatan KRI saat ini diperbatasan ada tiga, KRI Tombak, Tedung Selar dan Sidat. Hingga saat ini belum ada pergantian KRI di wilayah perbatasan," ujar Aries.

Ketiga KRI tersebut juga dilibatkan dalam Operasi Garda Wibawa 2014 lalu.

"KRI-KRI itu dikonsentrasikan untuk wilayah perbatasan Ambalat, Karang Unarang. Bertugas menghalau, mencegah dan observasi khususnya kapal-kapal Diraja Malaysia yang melanggar perbatasan," ungkap Aries.

Peran pesawat Nomad P-850, untuk observasi ke udara perbatasan jika menemukan adanya pelanggaran, hasilnya dilaporkan ke KRI.(*/uno/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Silakan Investor Austria Bikin Kereta Gantung di Danau Toba, Tapi...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler