Tiga Mahasiswi Unmul Dicabuli Oknum Dosen saat Bimbingan Skripsi

Jumat, 29 April 2022 – 19:17 WIB
Ratusan Mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar aksi di depan Gedung Rektorat Unmul meminta agar dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen terhadap tiga mahasiswi ditindaklanjuti. Foto : Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fahutan Unmul Samarinda.

jpnn.com, SAMARINDA - Ratusan mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Kalimantan Timur menggelar unjuk rasa di depan gedung Rektorat Unmul, pada Kamis (28/4/2022) sore. 

Mereka mengadukan adanya tindak pelecehan seksual serta pemerasan yang diduga dilakukan seorang dosen terhadap mahasiswi di Fakultas Kehutanan. 

BACA JUGA: Hotman Paris Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Iqlima Kim: Begitu Menolak, Dimaki-maki

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, ratusan mahasiswa mendesak Rektor Unmul untuk segera menindak tegas dosen terduga pelaku pelecehan seksual mahasiswi.

Mereka meminta agar dosen tersebut segera dipecat dan ditindak secara hukum.

BACA JUGA: Hotman Paris Dilaporkan ke Polda Kaltim

"Kami mendesak Rektor Unmul, Prof Masjaya untuk segera menindaklanjuti kasus tersebut," ucap Ketua LEM Sylva Fahutan Unmul melalui rilisnya kepada JPNN.com, Jumat (29/4). 

Sylva mengatakan kalau dugaan pelecehan seksual ini sebenarnya sudah dilaporkan oleh para mahasiswa di Fahutan ke Rektorat Unmul tetapi belum juga diproses hingga sekarang. 

BACA JUGA: Suami Olla Ramlan Bakal Cabut Laporan di Polres Jakarta Selatan

"Kasus ini terhambat di Rektorat Unmul seperti ada miskomunikasi antara Rektorat dengan Fakultas," terangnya. 

Kedatangan ratusan mahasiswa di depan gedung Rektorat ini, direspons Dekan Fahutan Unmul Prof. Dr. Rudianto Amirta Kuspradini. 

Kepada mahasiswa, Rudianto memastikan kalau laporan sudah ditindaklanjuti dan meminta mahasiswa untuk bersebar. 

Saat ini pihak Rektorat mengkonfirmasi dosen terduga pelaku kekerasan seksual tersebut.

"Mari kita bersihkan dengan cara yang tepat dan terukur. Yang penting tujuan kita tercapai kan," ujarnya.

Melalui rilis yang diterima JPNN.com, ada tiga mahasiwi yang mengaku telah menjadi korban cabul dari oknum dosen di Fahutan tersebut.

Tindak pelecehan dialami sejak 12 Juni 2021. Terduga pelaku yang merupakan dosen pembimbing tugas akhir atau skripsi itu meminta mahasiswinya untuk memijat dan mengelus-elus pipinya.

Tindakan yang dianggap melecehkan tersebut kembali terjadi pada Selasa 22 Febuari 2022 lalu. Pria itu meminta ketiga korban untuk memasangkan koas kakinya. Sementara kakinya diletakannya di atas paha salah satu mahasiswi.

Tak hanya sampai di situ, menurut dari rilis yang diterima, pada Jumat 11 Maret 2021, terduga pelaku turut melakukan pemerasan dengan meminta mahasiswa tersebut mengisikan pulsa sebesar Rp 50 ribu.

Selanjutnya pada Rabu 23 Maret 2022, dosen itu kembali meminta dibelikan Kopi dan Tisu seharga Rp 98 ribu. Sampai hari ini, terduga pelaku belum menggantikan uang tersebut.

Merasa tidak nyaman, para korban kekerasan seksual dan pemerasan memberanikan diri untuk melaporkan kejadian tersebut ke Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fahutan Unmul. 

Pengakuan para korban diteruskan ke pihak Dekanat Fahutan. Laporan tersebut diterima baik dengan Wakil Dekan I Fahutan, Prof Dr Herlinda menyatakan siap menerima laporan dari para korban. 

BACA JUGA: Anda Kenal Mak-Mak Ini? Dia Sudah Ditangkap Polisi, Kasusnya Memalukan

"Tiga penyintas berani memberikan data, sisanya kita masih menunggu. Saya secara pribadi dan ibu-ibu di Fakultas Kehutanan siap menerima laporan lainnya," ungkapnya.(mcr14/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seorang Ibu Lapor Polisi, Anaknya Jadi Korban Kebiadaban Suami, Sudah 20 Kali


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler