Tiga Nelayan Digulung Ombak Pantai Selatan, Dua Hilang

Minggu, 28 Desember 2014 – 08:40 WIB

jpnn.com - BLITAR - Cuaca buruk di perairan pantai selatan Blitar menelan korban jiwa. Sebuah speedboat yang membawa tiga nelayan digulung ombak ketika hendak menarik jaring ikan di lepas pantai Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, sekitar 30 kilometer selatan Kota Blitar, kemarin (27/12).

Seorang nelayan bernama Foki, 17, warga Dusun Krajan, Desa Tambakrejo, Wonotirto, dapat menyelamatkan diri dengan berenang hingga mencapai sebuah tebing. Tetapi, keberadaan dua rekannya yang bernama Saiful alias Duro, 25, dan Gunawan, 17, masih belum diketahui. Mereka tergulung ganasnya ombak pantai selatan.

BACA JUGA: Ano-Azis Terindikasi Pecah Kongsi

Berdasar informasi yang dihimpun koran ini, insiden yang terjadi sekitar pukul 06.00 itu berawal ketika tiga nelayan tersebut melaut dengan menggunakan sebuah speedboat sepanjang 8 meter dan bermesin 25PK. Mereka hendak menarik jaring ikan yang telah dipasang pukul 04.30 sehari sebelumnya. Jaring itu dipasang sekitar 100 meter sebelah timur lepas pantai pasir putih.

Nah, sesaat setelah tiba di titik yang dituju untuk menarik jaring ikan, Foki yang bertugas sebagai operator mesin langsung mematikan mesin kapal. Dia kemudian membantu rekannya untuk menarik jaring. Saat sibuk menarik jaring, mereka tidak menyadari datangnya ombak setinggi 10 meter. Ombak tersebut langsung menghantam kapal mereka.

BACA JUGA: Pasar Klewer Membara

''Waktu itu saya tidak melihat ke arah laut lepas karena memang lagi menarik jaring. Tiba-tiba, ombak datang,'' ujar Foki saat ditemui di rumahnya kemarin.

Foki mengungkapkan, ketika digulung ombak, kapal yang mereka tumpangi langsung terempas dan menabrak karang hingga hancur. Saat itu dia ikut tersapu ombak hingga berada di dekat sebuah tebing. ''Saya pun berenang dan berusaha meraih tebing. Lalu, saya memanjat sekenanya. Alhamdulillah, saya bisa selamat,'' ungkapnya.

BACA JUGA: Hotel Andalkan Rapat PNS, Bukan Liburan Akhir Tahun

Namun, nasib dua nelayan lain tidak seberuntung Foki. Saat di atas tebing, pemuda yang melaut sejak kecil tersebut tidak melihat dua rekannya. Meski berusaha mencari mereka ke sejumlah lokasi, dia tidak berhasil menemukan Saiful dan Gunawan. ''Saya sudah berusaha mencari, tapi keduanya tidak lagi terlihat,'' tuturnya.

Selanjutnya, Foki bergegas ke kampung halaman dan minta tolong kepada warga. Perangkat desa yang mengetahui peristiwa tersebut segera melapor ke Polsek Wonotirto. ''Begitu menerima laporan, kami langsung berkoordinasi dengan Pos Kamladu (keamanan laut terpadu) dan BPBD (badan penanggulangan bencana daerah) untuk mencari dua korban tersebut,'' ungkap Kapolsek Wonotirto AKP Priyo Sulistiyono saat dikonfirmasi kemarin.

Tim SAR gabungan yang terdiri atas sejumlah personel Pos Kamladu, BPBD, dan polisi dengan dibantu warga lantas melakukan upaya pencarian dan penyisiran. ''Kami mengerahkan dua tim. Satu tim menyisir di laut dan tim lain di kawasan bibir pantai,'' jelas Priyo.

Sejauh ini upaya petugas gabungan belum membuahkan hasil. Meski terus mencari dan menyisir kawasan lepas pantai maupun bibir pantai, hingga tadi malam petugas SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan dua nelayan malang tersebut. Radius pencarian juga sudah diperluas hingga sejauh lebih dari 5 kilometer. ''Kami akan terus mencari sambil berkoordinasi dengan polsek lain di radius bibir pantai ini,'' papar Priyo. (fan/ziz/dwi/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Miras Oplosan Cherrybelle, Muncul Ciu Merek Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler