Tiga Orang Positif Corona, Pak Ganjar Langsung Sidak ke Pasar Karangayu

Senin, 08 Juni 2020 – 11:25 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo sidak ke Pasar Karangayu yang ditutup akibat Pandemi COVID-19. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak di Pasar Karangayu Kota Semarang pada Senin (8/6).

Sidak dilakukan untuk memastikan penanganan pasar usai ditutup karena ditemukannya tiga orang positif COVID-19 di pasar itu.

BACA JUGA: Ganjar Bocorkan Obrolan Telepon dengan Pak Jokowi, Oh Ternyata..

Saat Ganjar datang, kondisi pasar sudah sepi. Pintu masuk pasar ditutup menggunakan garis kuning bertuliskan larangan masuk. Di dalam pasar, tidak ada aktivitas jual beli yang dilakukan.

Meski begitu, Ganjar tetap blusukan ke dalam pasar untuk memeriksa situasi. Kondisi pasar yang kumuh, kotor dan tidak teratur menjadi perhatian Ganjar.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Corona Mengganas Lagi, Ketua Dewan Bunuh Diri, Don Juan

"Setelah dilakukan tes PCR massal di Pasar Karangayu ini, diketahui ada yang positif. Saya apresiasi pak Wali Kota Semarang yang tegas untuk menutup pasar ini selama tiga hari. Tiga hari ini saya minta ke pengelola pasar untuk melakukan penataan," kata Ganjar kepada pengelola pasar Karangayu.

Dia meminta pengelola Pasar Karangayu harus membersihkan lapak yang terlihat kumuh itu. Lapak-lapak yang berhimpitan harus diatur jaraknya menggunakan pembatas.

BACA JUGA: Penerapan New Normal ala Pemprov Jateng, Ganjar: Jangan Pakai AC Terus

Penataan jarak juga harus dilakukan bagi pedagang di luar pasar. Pembuatan garis pembatas harus dilakukan agar tidak terjadi penumpukan pedagang dan pembeli.

"Silakan dibuat garis-garis untuk mengatur jarak pedagang. Yang tidak disiplin, diberikan tegas saja. Kalau di dalam pasar kurang, bisa menggunakan ruas jalan depan pasar, biar nanti dinas perhubungan dan kepolisian bisa membantu mengatur lalu lintasnya," tegasnya.

Tidak hanya Pasar Karangayu, Ganjar meminta semua pasar di Jawa Tengah melakukan penataan selama wabah COVID-19.

Kondisi saat ini lanjut Ganjar, harus jadi momentum melakukan penataan.

Mau tidak mau, penataan harus dilakukan dalam rangka menyiapkan normal baru. Tidak hanya jaga jarak, Ganjar juga mengusulkan agar jumlah pengunjung pasar dan waktu operasional pasar dibatasi.

Setelah proses pasar selesai, maka semua tutup dan melakukan pembersihan.

"Ini akan jadi kebiasaan baru dalam berdagang di pasar tradisional. Setidaknya, sampai Desember semua pasar harus ditata sebagai gerakan persiapan untuk normal baru. Masyarakat harus diedukasi terus agar bisa berjalan dengan baik," tegasnya.

Sementara itu, pengelola Pasar Karangayu, Fajar Joko Purwanto membenarkan bahwa pasar tersebut ditutup selama tiga hari.

Hal itu karena adanya temuan tiga orang positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan.

"Selama tiga hari ini, sesuai perintah Pak Gubernur kami akan lakukan penataan. Sampah-sampah akan kami bersihkan dan kami buat garis-garis pembatas bagi pedagang agar jaga jarak," ucapnya.

Nantinya setelah pasar kembali di buka, semua pedagang di pasar itu akan berjarak minimal satu meter. Apabila di dalam pasar tidak cukup, maka pengelola akan memaksimalkan halaman pasar untuk menampung pedagang.

"Di luar pasar ini biasanya digunakan untuk parkir, nanti kami garis-garis untuk pedagang. Kalau kurang tadi masukan pak Gubernur untuk memaksimalkan jalan depan pasar. Nanti kami lihat dulu setelah dilakukan penataan, bisa saja semua pedagang di dalam kompleks pasar, kendaraan nantinya akan kami taruh di luar pasar," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler