jpnn.com, SURABAYA - Tanda-tanda munculnya poros baru di pilgub Jatim kembali menguat. Rabu lalu (25/10), perwakilan pengurus PAN, Gerindra, dan PKS bertemu dalam forum silaturahmi di Surabaya.
Salah satu opsi yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah berkoalisi membentuk poros baru.
BACA JUGA: Pilgub Jatim, Khofifah Tak Mau Bebani Jokowi
Dilihat dari perolehan kursi DPRD Jatim, gabungan tiga partai tersebut memang memenuhi syarat untuk mengusung cagub-cawagub sendiri.
Ada 26 kursi yang terhimpun. Yakni, Gerindra 13 kursi, PAN 7 kursi, dan PKS 6 kursi.
BACA JUGA: Sudah Didukung, Khofifah Belum juga Datang ke Jatim
Sumber Jawa Pos menyebutkan, dalam pertemuan tersebut, muncul beberapa nama alternatif yang akan diusung maju pilgub.
Di antaranya, Bupati Trenggalek Emil Dardak, Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY, putra mantan Presiden SBY), dan anggota DPR Anang Hermansyah
BACA JUGA: Demokrat Berharap Bisa Pasangkan Khofifah dan Emil
Sekretaris DPD Partai Gerindra Anwar Sadad membenarkan adanya pertemuan tiga partai itu.
Namun, dia menegaskan bahwa pertemuan belum memastikan soal nama cagub-cawagub untuk poros baru.
Menurut dia, tiga partai tersebut masih mematangkan nama-nama di internal masing-masing.
''Pertemuan kemarin itu masih dalam konteks sharing," tegasnya saat dikonfirmasi Jawa Pos tadi malam (26/10).
Inti pertemuan, jelas dia, tiga partai tersebut memiliki kesepahaman untuk memunculkan figur baru di luar nama-nama bakal calon gubernur yang sudah ada.
''Tetapi, belum sampai pada penyebutan figur yang akan diusung," lanjut Sadad.
Yang jelas, lanjut dia, mereka berkomitmen akan mengarah pada dukungan yang sama.
Meski demikian, Sadad mengakui bahwa Emil Dardak menjadi salah satu nama yang diperhitungkan Gerindra.
Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Emil, meski belum pada tahap meminang untuk maju pilgub.
''Dengan Emil Dardak, kita masih mendiskusikan tentang prospek kepemimpinan ke depan," jelasnya.
Menurut dia, sosok Emil Dardak potensial maju pilgub karena bisa mewakili kaum milenial.
''Milenial belum terwakili dalam kontestasi pilkada kali ini," ungkapnya.
Selain itu, sudah menjadi keinginan Gerindra untuk memunculkan tokoh-tokoh baru di samping kandidat yang sudah ada.
Untuk calon gubernurnya, Gerindra mempertimbangkan nama mantan Pangarmatim dan Wakasal Moekhlas Sidik.
Sejak Mei lalu, nama tersebut memang masuk radar Gerindra.
''Sekarang masih diuji kekuatan elektoralnya sebagai cagub," tutur Sadad.
Dia memerkirakan, jika tiga partai sudah menemukan kesepakatan soal calon, hasilnya diumumkan dalam waktu dekat.
''Ancer-ancernya November," lanjutnya.
Hal senada disampaikan Bendahara DPW PAN Jatim Agus Maimun. Dia menegaskan, tiga partai sudah sepakat untuk bergerak bersama untuk pilgub Jatim.
Dalam pertemuan tiga partai itu, sudah ada pembicaran soal opsi-opsi nama dan poros.
''Tetapi, saat ini belum bisa mencondongkan ke salah satunya," jelas Maimun. Poros mana pun yang akan dipilih nanti, tiga partai tersebut akan tetap bergerak dalam satu barisan.
Maimun mengaku kombinasi tiga partai itu belum memutuskan satu pasangan calon.
Sebab, masing-masing partai masih memiliki daftar figur sendiri.
Untuk PAN, nama Masfuk masih disodorkan sebagai cawagub.
''Pasti nanti ada formula dan kolaborasinya seperti apa, tapi masih terlalu dini untuk disampaikan," tutur ketua Fraksi PAN DPRD Jatim itu.
Dia melanjutkan, kendati sudah punya jagoan masing-masing, tidak menutup kemungkinan tiga partai tersebut akan memunculkan nama baru.
''Bisa jadi nama yang sudah disebut, atau justru yang belum pernah disebut," ungkapnya. (deb/byu/c17/oni/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Majelis Tinggi Demokrat Masih Godok Cagub Jatim
Redaktur & Reporter : Natalia