Tiga Pelajar SMP Ditikam Begal

Rabu, 23 Juli 2014 – 00:43 WIB

jpnn.com - CIREBON – Masyarakat Kabupaten Cirebon mulai resah dan dengan sejumlah aksi kriminalitas yang terjadi beberapa hari ini jelang Hari Raya Idul Fitri dan pengumuman hasil pemilihan Presiden 2014.

Pasalnya, belum lagi polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan dan penyerangan terhadap warga oleh geng motor GBR yang terjadi Minggu dinihari (20/7), kali ini polisi disibukkan dengan aksi pembegalan terhadap tiga pelajar SMP yang sedang mengendarai sepeda motor.

BACA JUGA: Hotspot Menurun, Tapi Belum Aman

Korban adalah Putriana Purnomo (14) warga Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Bima Aditya (13) warga Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru, dan Rosi Pratiwi (15) warga Desa Weru Kidul, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Mereka (korban) tercatat pelajar SMP Negeri 1 Weru, Kabupaten Cirebon.

Selain kehilangan handphone, korban Rosi Pratiwi luka tusuk clurit di punggung dan Bima Aditya mengalami luka bacok clurit ditangan kanannya.
Korban Bima Aditya yang ditemui Radar Cirebon di RS Sumber Hurip, Kabupaten Cirebon menceritakan, awalnya Senin (21/7) sekitar pukul 19.45, dirinya bersama Putriana Purnomo dan Rosi Pratiwi sedang asik nongkrong di Jl Sunan Muria tepatnya depan Kantor PDAM Kabupaten Cirebon sambil menikmati berbuka puasa.

BACA JUGA: Amankan Pantura, Terjunkan 1 Peleton Sniper

Namun tiba-tiba muncul dua orang pemuda tidak dikenal menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Jupiter Z menghampiri mereka.

Selanjutnya, kedua pelaku memalak meminta uang kepada ketiga korban. Tapi, ketika korban Rosi Pratiwi hendak mengambil uang, pelaku merampas HandPhone jenis BlackBerry.

BACA JUGA: Pastikan Keamanan Pemudik, Banyuwangi Turunkan Ratusan Polisi

Melihat HP temannya dirampas, Bima Aditya berusaha melawannya. Kesal mendapat perlawanan dari korban, salah satu pelaku mengeluarkan clurit lalu membacok tangan Bima Aditya dan menusuk punggung Rosi Pratiwi. Melihat kedua korban bersimbah darah akibat dibacok dan ditikam clurit, kedua pelaku langsung kabur dengan membawa HP milik Rosi.

Dibantu petugas Polsek Sumber yang datang ke TKP setelah mendapat laporan, kedua korban begal itu langsung dilarikan ke RS Sumber Hurip, Kabupaten Cirebon untuk mendapatkan pertolongan medis. Di ruang UGD RS Sumber Hurip, korban Bima Aditya harus mendapatkan 22 jahitan pada tangan kanannya akibat dibacok. Sedangkan Rosi Pratiwi mendapatkan 17 jahitan pada punggungnya akibat ditusuk clurit.

"Saya tidak mengenal mereka karena mukanya ditutup menggunakan kain. Awalnya dikira pelaku tidak membawa senjata tajam, jadi saya berani melawan berusaha menolong HP teman yang dirampas. Tapi, salah satu pelaku mengeluarkan clurit dan membacok kami," ujar korban Bima Aditya kepada Radar Cirebon (Grup JPNN), Senin (21/7) malam.

Sementara itu, Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Irman, melalui Kapolsek Sumber AKP Soenarko SH mengaku pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.

"Kami masih memintai keterangan saksi-saksi termasuk kedua korban. Kasusnya masih kami selidiki untuk mencari pelakunya," ujar mantan Kapolsek Babakan ini. (arn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekda Ingatkan, Peminat Kursi CPNS Jangan Ketinggalan Informasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler