Tiga Pembalap Unggulan di Etape Pertama Tour de Ijen 2016, Siapa Saja Mereka?

Rabu, 11 Mei 2016 – 06:20 WIB
Peter Pouly, pembalap dari Prancis, sang juara bertahan saat tahun lalu meraih gelar jawara International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) untuk kali kedua beruntun. Foto: Istimewa

jpnn.com - BANYUWANGI – International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016 bakal menjalani etape pertama hari ini (11/5) mulai pukul 09.00 dengan mengambil start di Waduk Sidodadi, Glenmore, dan finis di Taman Blambangan, kawasan tengah kota Banyuwangi.

Etape sepanjang 171,4 km tersebut sebagian besar flat. Karena itu, para sprinter bakal berebut meraih victory perdana di ajang balap agenda UCI Asia Tour ini.

BACA JUGA: Gercep! Imam Langsung Lapor ke FIFA

Ada tiga intermediate sprint di rute ini. Yakni, di Maron (19,5 km dari start), Benculuk (82,9 km), dan Rogojampi (156,9 km). Para pembalap akan saling berlomba mengumpulkan poin di tiga lokasi tersebut.

Meski etape pertama ItdBI 2016 ini termasuk etape flat, para pembalap sudah akan dipanaskan dengan tanjakan. Di antara Benculuk dan Rogojampi akan ada tanjakan kategori tiga di Sumberbuluh setinggi 422 meter. 

BACA JUGA: PT GST Bakal Investigasi Kinerja Wasit Suyanto

Tidak terlalu banyak sprinter murni di ITdBI kali ini. Hampir semua tim fokus untuk menjadi juara umum dengan memasukkan pembalap climber dalam line up-nya. Namun, bukan berarti beberapa anggota lain dalam tim tidak memiliki sprint power yang dahsyat untuk bertarung di bagian akhir etape.

Tim Continental asal Malaysia, Terengganu Cycling Team, misalnya. Mereka membawa sprinter tangguh Anuar Manan. Pembalap profesional asal Malaysia itu mengoleksi lebih dari 19 kemenangan etape sepanjang karirnya. Dan sebagian besar semuanya adalah hasil adu sprint.

BACA JUGA: Pencabutan Sanksi PSSI Saat La Nyalla Berulang Tahun

Anuar juga cukup familiar dengan medan balapan di Indonesia. Dia dua kali menyabet juara etape di dua edisi Tour de East Java, yakni pada 2010 dan 2013. 

Selain Anuar, masih ada Benjamin Prades dari Team UKYO Jepang. Meski bukan sprinter murni, pembalap asal Spanyol itu mampu berduel di arena adu sprint. Bahkan, tahun lalu bersama Matrix Powertag dia merebut juara etape dua ITdBI 2015. 

Justru karena bukan sprinter murni, Prades bakal tak kesulitan melahap tanjakan kategori tiga di Sumberbuluh. Dia bisa terus menjaga kecepatannya dalam rombongan sebelum mengerahkan semua tenaga di akhir etape.

Meskipun begitu, tak hanya para sprinter yang harus diwaspadai. Raja tanjakan dari China, Wang Meiyin (Wisdom Hengxiang Cycling Team), juga patut diperhitungkan. 

Memang, dia bukan sprinter, tapi sosok climber yang tangguh. Itu dibuktikan dengan kemampuannya manyebet gelar King of Mountain di Le Tour de Langkawi (LTdL) 2016 di Malaysia. Namun, Wang berkarakter agresif. 

Di LTdL 2013, Wang bahkan melakukan breakaway alias meninggalkan peloton seorang diri. Jarak antara dia dan peloton bahkan sangat jauh hingga dia bisa leluasa menguasai intermediate sprint sekaligus beberapa kategori tanjakan di tengah rute. 

Jika peloton tidak mewaspadai pergerakan Wang, dia bisa mempecundangi semua pembalap dan melenggang ke garis finis sendirian. "Situasi di Banyuwangi sama seperti di Langkawi. Wang bisa melakukannya lagi," kata Fuyu Li, manajer Wisdom Hengxiang Cycling Team. (jon/tom/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalimat Perpisahan Hummels pada Dortmund


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler