Tiga Penambang Emas di Maluku Tewas Tertimbun Longsor

Jumat, 31 Mei 2013 – 16:26 WIB
AMBON - Tiga orang penambang emas rakyat tanpa izin di kawasan Gunung Botak, Kecamatan Wamsait Kabupaten Buru, Maluku tertimbun longsoran tanah Kamis (30/5). Diduga kuat, ketiganya tewas dan hingga hari ini (31/5) jasadnya masih terus dicari dan belum ditemukan.

"Para rekan penambang masih terus berupaya mencari korban yang tertimbun sejak kemarin," kata Baim Wael, salah seorang warga di sana.

Rata-rata, lubang galian yang dibuat para penambang untuk mencari butiran logam mulia di Gunung Botak lebih dari 20 meter dan jumlah lubangnya mencapai puluhan ribu, sementara struktur tanah yang tidak kuat membuat lokasi tersebut rawan longsor saat musim hujan.

Identitas tiga penambang emas yang tewas ini belum diketahui secara pasti. Tapi berdasarkan informasi yang dihimpun, dua diantara korban tersebut berasal dari Tasikmalaya Jabar. Sedangkan satu korban lainnya berasal dari Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sebenarnya bencana tanah longsor di lokasi penambangan emas Gunung Botak berulang kali terjadi. Terutama sejak kawasan itu menjadi lahan penggalian emas oleh puluhan ribu penambang dari berbagai daerah di tanah air.

Umumnya, para penambang rakyat yang datang ke Pulau Buru merupakan bekas-bekas penambang tradisional di daerah asal mereka seperti Bombana, Sulawesi Utara atau Maluku Utara dan Tasikmalaya.

Dengan bahaya yang terus mengancam, pemerintah daerah sebenarnya sudah berupaya menutup lokasi penambangan. "Pemkab Buru bersama seluruh tokoh adat sudah sepakat menghentikan kegiatan penambangan serta mengosongkan lokasi Gunung Botak tanggal 17 Mei 2013. Tapi kegiatan tersebut masih berjalan sampai saat ini," katanya. (ant/mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lintah Serang Empat Desa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler