Tiga Penyebar Hoaks Pembakaran Rumah Ibadah di Tual Terancam Hukuman Berat

Senin, 06 Februari 2023 – 23:01 WIB
Kabid Humas Polda Maluku Kombes M. Roem Ohoirat. Foto: ANTARA/Winda Herman

jpnn.com, AMBON - Tiga orang tersangka penyebar hoaks pembakaran rumah ibadah yang menyebabkan terjadinya bentrok antarwarga di Kota Tual, Maluku, terancam hukuman berat.

"Mereka dikenakan Undang-Undang nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman pidananya 10 tahun," kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes M. Roem Ohoirat di Ambon, Senin.

BACA JUGA: Sebar Hoaks Penculikan Anak Terancam 10 Tahun Penjara, Ingat Tuh

Roem mengungkapkan tiga tersangka tindak pidana penyebaran berita bohong itu berinisial MTR, ABS dan ZBN. Mereka kini telah ditahan di Markas Polda Maluku di Ambon.???????

"Mereka kemarin sudah dibawa untuk dilakukan pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Maluku dan ditahan di rutan Polda Maluku," ujarnya.???????

BACA JUGA: Mohon Masyarakat Tak Terprovokasi, Informasi Pembakaran Tempat Ibadah di Maluku Hoaks

Menurut Roem, saat ini situasi di Kota Tual setelah terjadinya bentrok antarwarga sudah kembali normal. Aktivitas masyarakat sudah kembali berjalan seperti biasa.

Kapolda Maluku Inspektur Jenderal Polisi Lotharia Latif juga telah mendorong pemerintah daerah untuk menetapkan status penanganan konflik sosial sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial.

"Status penanganan konflik sosial sudah ditetapkan oleh pemda kemarin. Sekali lagi saya ingin menyampaikan bahwa situasi kamtibmas di Kota Tual sudah kondusif, sudah normal dan aktivitas masyarakat sudah berjalan seperti biasa. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Tual, termasuk rekan-rekan media dengan pemberitaan yang menyejukkan," ucap Roem.

Sebelumnya, tiga orang tersangka ditangkap karena telah menyebarkan informasi tidak benar atau hoaks soal pembakaran rumah ibadah di Tual.

Tersangka pertama berinisial ZBN ditangkap pada Jumat (3/2). Dari hasil pemeriksaan, ZBN mengaku hanya meneruskan pesan hoaks tersebut.

Setelah ZBN, polisi kembali menangkap dua orang terduga pelaku penyebaran hoaks berinisial MTR dan ABS.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, MTR merupakan orang yang merekam dan menyebar informasi bohong itu melalui grup percakapan WhatsApp. Selanjutnya pesan hoaks itu juga ikut disebar oleh ABS.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler