jpnn.com - POSO - Tiga kantor Polsek di Kecamatan Poso Pesisir Bersaudara memberlakukan sistem pengamanan ekstra pasca penyerangan belasan anggota kelompok sipil bersenjata terhadap pasukan Brimob Polda Sulteng di di pegunungan hutan poros jalan Poso-Napu antara Desa Tangkuta-Desa Dewua, Kecamatan Poso Pesisir Selatan pada Selasa (7/10) lalu.
Ketiga Polsek tersebut yaitu Polsek Poso Pesisir di Kelurahan Mapane, Polsek Poso Pesisir Utara di Desa Membuke, dan Polsek Poso Pesisir Selatan di Desa Pantangolemba. Pengamanan ekstra dilakukan dengan menyiapkan anggota jaga bersenjata lengkap serta berhelem dan berompi anti peluru.
BACA JUGA: Fokus Jalani Sidang, Rachmat Yasin Tunda Operasi Wasir
Polisi mengawasi setiap warga yang lalu lalang melintasi jalan depan kantor Mapolsek. Kendaraan yang melintas dijalan depan Mapolsek juga distop dan diperiksa identitas pengemudi/penumpang dan kendaraannya.
“Kalau siang hari cuma anggota Polsek saja yang berjaga. Tapi kalau malam hari kita mendapat bantuan penjagaan dari personel Brimob,” kata seorang bintara yang berjaga di mapolsek Poso Pesisir Selatan, kemarin.
Mereka tahu, jika kantor Polsek mereka masuk daerah atau zona merah bagi kelompok sipil bersenjata.
Polisi yang bertugas di Polsek-Polsek wilayah Poso Pesisir Bersaudara mengaku tak mau kecolongan dan ambil risiko soal kemungkinan adanya aksi terror kelomok sipil bersenjata. Mengingat sejauh ini wilayah kecamatan Poso Pesisir Bersaudara selalu menjadi objek aksi terror kelompok terror Santoso dan Daeng Koro.
BACA JUGA: Pengedar Diringkus saat Timbang Sabu-sabu
“Kita harus waspada. Karena wilayah Poso Pesisir Bersaudara menjadi tempat pergerakan kelompok sipil bersenjata,” kata anggota polisi lain.
Sebagaimana diketahui, sepanjang tahun 2014 ini setidaknya sudah ada empat kasus terror dan kekerasan yang dilakukan kelompok sipil bersenjata di wilayah Poso Pesisir Bersaudara. Mulai dari kasus ledakan bom di jalan desa Pantangolemba, baku tembak dengan Brimob di pegunungan Gayatri Tmabarana, baku tembak Sipil Bersenjata vs Brimob di Pegunungan Desa Taunca.
BACA JUGA: Peredaran Uang Palsu Masih Tinggi
Kemudian penggorokan leher warga Padanglembara Muh Fadli, dan terakhir penyerangan terhadap Brimob di dipegunungan hutan poros jalan Poso-Napu antara Desa Tangkuta-Desa Dewua. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penghuninya Nyenyak Tidur, Empat Rumah Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi