jpnn.com - PURWOKERTO - Meski sudah sering tertangkap, nyatanya peredaran uang palsu masih tetap tinggi. Bahkan, hingga Oktober 2014 ini, jumlah uang palsu yang berhasil diamankan mencapai 77.596 lembar.
Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Eko Yulianto, saat sosialisasi di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Watumas, Purwokerto Utara, Kamis (9/10) menyampaikan, dari jumlah uang palsu yang ditemukan tersebut uang pecahan Rp 100 ribu yang paling banyak dipalsukan.
BACA JUGA: Penghuninya Nyenyak Tidur, Empat Rumah Terbakar
"Persentasenya bisa mencapai mencapai 92 persen," kata Eko di depan seribu calon polisi wanita.
Eko Yulianto merinci, peredaran uang palsu paling banyak ditemukan di DKI Jakarta. Namun, beberapa daerah peredaranya juga tetap tinggi. Seperti Sumatera Utara, Lampung, Bali dan Nusa Tenggara.
BACA JUGA: Tawuran Warga, Wartawan Kena Tembak
Pada kesempatan itu Eko berharap, calon polwan jeli mengenali keaslian uang agar bisa dengan cepat mengetahui adanya uang palsu. Apalagi uang yang beredar di Indonesia sudah mencapai Rp 474 triliun. Dari jumlah itu, sejumlah Rp 395 triliun beredar di masyarakat dan Rp 79 triliun berada di perbankan.
"Pada momen khusus seperti Ramadan kemarin, BI menyiapkan Rp 125 triliun," katanya.
BACA JUGA: Demo Tolak UU Pilkada, Polisi dan Mahasiswa Adu Jotos
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rachmat Hernowo mengatakan, BI dan Polri sudah membuat naskah kesepahaman untuk sosialisasi kepada polisi terkait keaslian uang.
"Kami berharap agar pemberantasan uang palsu menjadi lebih baik lagi karena polisi paham dengan keaslian uang," katanya.
Kepala Sekolah Polisi Negara Purwokerto, Kombes Burhanudin berharap, calon polwan ini jika sudah bertugas nantinya bisa memahami ciri-ciri keaslian uang. Menurut dia, sosialisasi untuk polwan tersebut merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia.
"Nantinya ini akan menjadi kemampuan dasar polwan selain kemampuan melindungi masyarakat lainnya," pungkasnya. (ali/acd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Usut Kasus Pencurian Ratusan Buku Nikah
Redaktur : Tim Redaksi