jpnn.com, MAKASSAR - PSM Makassar gagal mencapai target di Liga 1 musim 2021-2022. Pasukan Juku Eja terlempar ke posisi 13 klasemen dengan mengoleksi 38 poin.
Gagal mencapai target di Liga 1, kini PSM harus fokus mempersiapkan diri jelang turun di Piala AFC Cup 2022.
BACA JUGA: Joop Gall Bicara Soal Masa Depannya di PSM, Bertahan atau Hengkang?
Bermain di turnamen terbaik kedua di benua Asia, klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan tak ingin sekadar lewat. PSM Makassar memiliki tekad besar di ajang bergengsi tersebut.
"Kami tak ingin sekadar lewat di Piala AFC Cup. Makanya kami ingin melakukan evaluasi total. Sekitar 80 persen kami benahi tim," kata Direktur Utama PSM Munafri Arifuddin, Jumat (1/4) siang.
BACA JUGA: Zulkifli Syukur Beri Sinyal Hengkang dari PSM Makassar
Kendati demikian, terdapat tiga pekerja rumah (PR) yang harus dituntaskan PSM jelang turun dalam ajang ini.
1. Datangkan pemain belakang yang lokal.
BACA JUGA: Arema FC Tutup Liga 1 dengan Kemenangan
Performa pemain belakang PSM belum memuaskan selama kompetisi Liga 1 musim 2022-2022. Terutama pemain impor.
Dua pemain asing seperti Serif Hasic, Adam Mitteer gagal memenuhi ekspektasi tim.
Sementara pemain lokal seperti, Zulkifli Syukur, Hasyim Kipuw, Erwin Gutawa dan Rachmat belum konsisten. Deretan nama itu masih kerap melakukan kesalahan yang berujung kekalahan.
"Pemain belakang saya sering melakukan kesalahan. Sering membuat pelangggaran yang tak harus dilakukan," kata pelatih PSM Joop Gall.
Melihat kondisi seperti ini, tim tertua di Indonesia harus bergerak cepat untuk mendatangkan pemain baru. Terutama posisi belakang.
2. Mencari pelatih baru berkualitas.
Di bawah komando Joop Gall, PSM gagal bersaing di papan atas Liga 1. Skuad Juku Eja malah terlempar ke posisi 13 klasemen.
Kegagalan Joop Gall membuat posisinya tidak aman. Desakan dari suporter membuat dia harus angkat koper.
Jika Joop Gall dipecat, maka jajaran manajemen PSM harus bergerak cepat datangkan pelatih berkualitas.
Suporter PSM meminta kepada manajemen untuk mendatangkan sosok pelatih yang memahami karakter sepakbola Makassar.
"Harus tahu karakter pemain PSM. Dan tentunya juga mengetahui sepakbola Indonesia," kata Sekjen Redgank Sadakati Sukma.
Selain itu, dia berharap juru taktik baru harus menjadi bapak bagi semua pemain.
"Pelatih harusnya bisa menjadi orang tua bagi semua pemain. Syarat itu akan menjaga kekompakan dan harmonisasi dalam tim," kata dia.
3. Datangkan striker tajam, dua nama layak direkrut PSM.
Penampilan Anco Jansen dan Golgol Mahbretu sangat tidak memuaskan. Mereka gagal total menjadi pemain depan pasukan Ramang.
Terutama Golgol yang baru didatangkan pada putaran kedua tidak mampu mencetak gol. Dia tidak mampu bersaing di kompetisi tertinggi Indonesia tersebut.
Menyambut Piala AFC, PSM perlu merekrut pemain depan baru. Dua nama layaknya dikejar jajaran manajemen.
Kedua nama yang pantas didatangkan PSM yakni, Carlos Fortes penyerang milik Arema FC dan Ciro Alves milik Tira Persikabo. Mereka ini masuk dalam daftar top skor Liga 1.
"Harus datang pemain depan yang tajam. Apalagi PSM akan bersaing dengan klub dari luar negeri di Piala AFC," ucap Sadat sapaan akrab sekjen Red Gank. (mcr29/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah Tipis dari Arema FC, PSM Gagal Tutup Kompetisi Liga 1 2021 dengan Kemenangan
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : M. Srahlin Rifaid