jpnn.com, BENGKULU - Sedikitnya ada tiga nama yang dipastikan bakal bertarung dalam pemilihan rektor (pilrek) Universitas Bengkulu (Unib).
Ketiga calon rektor yang menang dalam seleksi calon, kemarin (15/8) yakni Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc yang merupakan calon incumbent meraih 20 suara.
BACA JUGA: Congkel Mata Korban, Pembunuh Sadis Ini Divonis Lebih Ringan
Lalu, Prof. Dr. Juanda, SH, MH meraih 8 suara, serta Prof. Dr. Drs. Sudarwan Danim, M.Pd meraih 4 suara.
Sementara dua lainnya, Prof.Herlambang meraih 4 suara dan Prof. Dr. Ir. Alnopri, M.S tidak mendapatkan suara satu pun.
BACA JUGA: Gempa 6,6 SR di Bengkulu, Pengunjung Transmart di Padang Panik, Lihat Videonya
“Prof. Sudarwan Danim dengan Prof. Herlambang sama-sama mendapat 4 suara. Dari kesepakatan mereka berdua dan disetujui oleh senat akhirnya Prof. Sudarwan yang maju terpilih,” terang Ketua Panitia Pilrek Unib, Prof. Kamaludin.
Sementara itu, sebelum dilakukannya penghitungan suara untuk mengambil tiga besar calon rektor kemarin, tahapan pilrek tersebut diawali dengan kegiatan pemaparan visi-misi dan program kerja.
BACA JUGA: Skema Penyaluran Berubah, Serapan KUR Rendah
Paparan visi dan misi itu disampaikan lima bakal calon Rektor Unib, di hadapan undangan rapat paripurna terbuka. Masing-masing bakal calon menyampaikan visi dan misinya untuk memajukan kampus Unib.
Pemaparan yang disampaikan itu, menjadi penilaian tersendiri bagi pemilik suara untuk memilih tiga calon besar pilrek Unib yang diselenggarakan akhir September nanti. Kamaludin menjelaskan ketiga nama calon Rektor tersebut, selanjutnya akan diserahkan ke Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
Selanjutnya akan dilakukan pengecekan terhadap persyaratan para calon, hingga dilanjutkan dengan pilrek tanggal 20 September 2017. Ketua Jurusan (Kajur) Administarasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Unib, Drs. Jarto Tarigan, MS yang mewakili panelis dari FISIP, berharap pemilihan rektor dapat berjalan secara demokratis yang baik dan aman. Dan yang terpilih harus didukung.
“Dalam pemilihan biasanya akan terjadi pengelompokan-pengelompokan. Ada pendukung itu ada pendukung ini. Saat terpilih lupakanlah hal itu,” ujarnya.
Dia menambahkan, yang terpilih ucapkanlah terima kasih dan yang tidak terpilih ucapkanlah selamat kepada yang terpilih. Siapa yang terpilih mari didukung bersama-sama. “Lupakan persaingan. Hanya dengan cara begitu pilrek memiliki makna pada warga Unib,” sambungnya.
Jarto menjelaskan, persoalan kandidat yang tidak terpilih harus dilupakan. Sudah seharusnya seluruh civitas Unib untuk bersama menciptakan iklim demokrasi yang sehat. “Demokrasi yang baik adalah demokrasi yang melahirkan ketentraman,” demikian Jarto.(cw1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Gelar Senam Dulu Sebelum Lepas Tim GPN ke Palembang
Redaktur & Reporter : Budi