JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat sekitar 173 juta pemilih telah masuk Daftar Pemilih Sementara (DPS) hingga Senin (15/7).
Angka tersebut diperkirakan masih akan bertambah karena masih terdapat tiga provinsi yang belum menyelesaikan proses pemutakhiran data. Sementara lima provinsi lainnya belum menyerahkan data secara lengkap ke KPU pusat.
Menurut Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, tiga provinsi tersebut masing-masing Sumatera Selatan, Maluku Utara, dan Papua. Sementara lima provinsi yang datanya belum lengkap diterima KPU pusat yaitu Riau, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.
“Yang sudah masuk ke pusat itu ada sekitar 173 juta pemilih. Semoga hari ini semuanya sudah masuk, sehingga bisa segera direkapitulasi secara nasional,” ujar Ferry di Jakarta, Senin (15/7).
Menurut Ferry, keterlambatan kemungkinan disebabkan beberapa hal. Di antaranya akibat koneksi jaringan internet yang bermasalah. Namun menurutnya di tingkat kelurahan/desa, Panitia Pemungutan Suara (PPS) telah mengumumkan DPS ke tengah masyarakat sejak 11 Juli 2013.
“Untuk Sumatera Selatan terlambat karena komisionernya sedang diseleksi KPU. Maluku karena saat ini sedang berlangsung pemilihan kepala daerah (pilkada), sementara untuk di Papua kita dapat informasi Sabtu (13/7) kemarin sudah dikirimkan (dalam bentuk hardcopy), mungkin besok kami akan terima," katanya.
Ferry berharap dengan diumumkannya DPS dan diberinya kesempatan pada masyarakat mencermati data yang ada dari 11-24 Juli, diharapkan data DPS yang akan diolah menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) nantinya lebih maksimal.
“Kami berharap masyarakat dapat pro-aktif memeriksa dan memastikan apakah nama mereka sudah terdaftar atau belum di DPS. Demikian juga terhadap parpol peserta pemilu, kita juga harapkan untuk turut serta memeriksa dan meneliti. Supaya saat menjelang pemungutan suara tidak mempermasalahkan DPT,” katanya.
Menurut Ferry, pada 12-15 Juli KPU Kabupaten/kota juga membagikan salinan DPS pada pengurus parpol di tingkat kecamatan.(gir/jpnn)
Angka tersebut diperkirakan masih akan bertambah karena masih terdapat tiga provinsi yang belum menyelesaikan proses pemutakhiran data. Sementara lima provinsi lainnya belum menyerahkan data secara lengkap ke KPU pusat.
Menurut Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, tiga provinsi tersebut masing-masing Sumatera Selatan, Maluku Utara, dan Papua. Sementara lima provinsi yang datanya belum lengkap diterima KPU pusat yaitu Riau, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.
“Yang sudah masuk ke pusat itu ada sekitar 173 juta pemilih. Semoga hari ini semuanya sudah masuk, sehingga bisa segera direkapitulasi secara nasional,” ujar Ferry di Jakarta, Senin (15/7).
Menurut Ferry, keterlambatan kemungkinan disebabkan beberapa hal. Di antaranya akibat koneksi jaringan internet yang bermasalah. Namun menurutnya di tingkat kelurahan/desa, Panitia Pemungutan Suara (PPS) telah mengumumkan DPS ke tengah masyarakat sejak 11 Juli 2013.
“Untuk Sumatera Selatan terlambat karena komisionernya sedang diseleksi KPU. Maluku karena saat ini sedang berlangsung pemilihan kepala daerah (pilkada), sementara untuk di Papua kita dapat informasi Sabtu (13/7) kemarin sudah dikirimkan (dalam bentuk hardcopy), mungkin besok kami akan terima," katanya.
Ferry berharap dengan diumumkannya DPS dan diberinya kesempatan pada masyarakat mencermati data yang ada dari 11-24 Juli, diharapkan data DPS yang akan diolah menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) nantinya lebih maksimal.
“Kami berharap masyarakat dapat pro-aktif memeriksa dan memastikan apakah nama mereka sudah terdaftar atau belum di DPS. Demikian juga terhadap parpol peserta pemilu, kita juga harapkan untuk turut serta memeriksa dan meneliti. Supaya saat menjelang pemungutan suara tidak mempermasalahkan DPT,” katanya.
Menurut Ferry, pada 12-15 Juli KPU Kabupaten/kota juga membagikan salinan DPS pada pengurus parpol di tingkat kecamatan.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditemukan Banyak Masalah di Sidalih KPU
Redaktur : Tim Redaksi