jpnn.com, SURABAYA - Sejak 2015 pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Lantamal V merenovasi 903 rumah tidak layak huni di daerah pesisir pantai Jawa Timur. Pelibatan TNI dalam membantu renovasi dianggap Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf sebagai langkah yang tepat.
Selain menghemat biaya renovasi, tenaga-tenaga dari Lantamal V menambah efektivitas pengerjaan. "Renovasi bisa dilakukan dengan cepat karena dilakukan oleh anggota yang terlatih," tambah Saifullah.
Wakil gubernur dua periode tersebut berharap program renovasi rumah tak layak huni tidak hanya selesai pada tahun ini. Namun, program itu juga bisa dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Sebab, menurut Saifullah, di wilayah Jawa Timur masih banyak rumah yang tidak layak huni. Diperlukan campur tangan pemerintah untuk melakukan renovasi.
Hanya, untuk merenovasi semuanya, pengerjaannya tidak bisa instan. Akan tetapi, dilakukan secara bertahap. Dengan demikian, masyarakat di wilayah Jawa Timur bisa merasakan hunian yang layak secara merata. Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edwin menyambut baik program renovasi rumah tidak layak huni tersebut. Dia menyatakan, Lantamal V berpartisipasi untuk membantu melancarkan program itu. Juga meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir dengan hunian yang lebih layak.
Saat itu, Lantamal V dibagi menjadi empat satuan pelaksana. Sebab, renovasinya dilakukan di beberapa daerah di Jawa Timur.
Sebelumnya, untuk merenovasi rumah-rumah tersebut, pemerintah desa juga dilibatkan. Kepala desa di daerah-daerah itu mendata rumah-rumah yang memerlukan renovasi, kemudian diajukan ke pemerintah provinsi. Eksekusi dilakukan oleh anggota Lantamal V Surabaya. (yon/c6/ano)
BACA JUGA: Gus Ipul Sesalkan Kisruh 2019 Ganti Presiden di Surabaya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keputusan Penting Gus Ipul - Puti Berdasar Saran Ulama
Redaktur : Tim Redaksi