Tiket KRL Bakal Naik, Empat Stasiun Segera Direhab

Selasa, 03 Juli 2012 – 00:51 WIB

JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek tahun ini menggenjot perbaikan sarana perkeretaapian. Targetnya, pada akhir tahun ini empat stasiun sudah mulai masuk tahap renovasi.

Langkah ini sebagai bentuk tanggungjawab PT KAI yang akan menaikkan tiket KRL per 1 Oktober mendatang. Corporate Secretary PT KAI Commuter Jabodetabek Makmur Syaheran mengungkapkan, empat stasiun yang diprioritaskan untuk direhab adalah Stasiun Cikini, Gondangdia, Parung Panjang dan Juanda.

Menurut Makmur, total stasiun yang masuk dalam daftar perbaikan dan pembangunan ada 63. Namun, khusus tahun ini empat stasiun tersebut diharapkan sudah selesai tender dan penggarapan bisa dilaksanakan.

"Renovasi itu meliputi kegiatan pemanjangan peron, ruang tunggu penumpang dan juga sterilisasi dari pedagang kaki lima," ujar Makmur, Senin (2/7).

Panjang peron sengaja ditambah untuk meningkatkan efektivitas naik turun penumpang menyesuaikan panjang kereta. Sedangkan sterilisasi pedagang kaki lima dilakukan untuk menjadikan stasiun menjadi lebih bersih dan nyaman.

Khusus untuk ruang tunggu, Makmur menyebut perbaikan dilakukan agar penumpang yang sedang menunggu kedatangan kereta tidak perlu tumpah ruah di sepanjang peron. Penambahan gate juga masuk dalam agenda perbaikan stasiun itu. Namun, penambahan gate tidak dilakukan pada semua stasiun.

"Setelah pengoperasian single tranck, kita melihat ada pergeseran jumlah penumpang di beberapa stasiun tertentu. Stasiun yang kini jumlah penumpangnya lebih banyak dari sebelumnya akan kita tambahi gate baru," katanya.

Makmur tidak menjelaskan di stasiun mana sajakah gate baru tersebut akan dibangun. Makmur menambahkan, perbaikan stasiun adalah bagian dari peningkatan layanan yang dilakukan bagi penumpang.

"Peningkatan layanan tidak bisa dilakukan sesaat. Ada prosesnya," jelas dia.

Dari sisi armada, peningkatan layanan dilakukan sejak 2009 silam hingga kini dengan adanya 284 gerbong untuk Jabodetabek. Peningkatan kapasitas gardu listrik aliran atas juga dilakukan sejak tahun lalu dalam rangka perbaikan layanan itu. Tahun ini, perbaikan gardu listrik aliran atas juga dilakukan di titik-titik jalur lingkar dalam kota.

"Perbaikan dan pembangunan gardi listrik dilakukan untuk meminimalisir kekurangan pasokan daya listrik saat operasional KRL," tuturnya.

Pembangunan enam gardu listrik aliran atas (LAA) sudah dilaukan di di Bojonggede 4.000 KW, Depok 6.000 KW, Lenteng Agung 4.000 KW, Pasar Minggu 4.000 KW, Pasar Senen 4.000 KW, dan Cicayur 3.000 KW. Namun 3.000 KW menggantikan gardu lama di Bojonggede, sehingga total menjadi 22.000 KW. Untuk rehabilitasi sudah dilakukan pada tujuh gardu listrik aliran atas di Kedung Badak, Cilebut, Citayam, Jatinegara, Karet, Limo, dan Jurangmangu.

Perbaikan layanan itu akan diikuti dengan penyesuaian tarif KRL. Rencananya, pada Oktober mendatang tarif KRL di Jabodetabek akan mengalami kenaikan. "Penerapan penyesuaian tarif KRL Commuter Line pada 1 Oktober 2012 mendatang dilakukan sesuai dengan mekanisme penetapan tarif yang berlaku," ujar Makmur.

Tarif itu berlaku untuk kereta dari segala jurusan di Jabodetabek. Nantinya, tarif KRL Bogor-Jakarta (Jatinegara) menjadi Rp 9 ribu, Depok-Bogor Rp 8 ribu, Depok-Jakarta (Jatinegara) Rp 8 ribu, Bekasi-Jakarta (stasiun transit) Rp 8.500, Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang (stasiun transit) Rp 8.500, dan Tangerang-Duri (stasiun transit) Rp 7.500.

Penyesuaian tarif tersebut telah diputuskan melalui SK Direksi PT KAI Commuter Jabodetabek dengan Nomor 004/KCJ/DIR-OPS/V/2012, tentang penetapan tarif commuter line tahun 2012. "Kami sengaja mengumumkan penyesuaian tarif ini jauh hari sebagai bagian dari sosialisasi," katanya.(tir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Rahasiakan Identitas Pembunuh Ketua FBR Gardu 287


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler