TikTok Perluas Fitur Parental Control

Rabu, 18 November 2020 – 13:13 WIB
Ilustrasi logo TikTok. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - TikTok yang merupakan jaringan sosial dari Tiongkok ini memberi orang tua lebih banyak pilihan atas apa yang bisa dilihat anak remaja mereka, juga membuat akun lebih privat.

Hal ini dilakukan TikTok dengan memperluas fitur Parental Control.

BACA JUGA: Pemerintah AS Masih Bernafsu Memblokir TikTok

Dalam unggahan blog di situs resminya, Selasa (17/11), TikTok mengatakan perluasan fitur tersebut bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara keamanan bagi remaja.

Sekaligus secara bersamaan mendukung mereka untuk mengekspresikan diri.

BACA JUGA: Perluasan Katalog Musik, TikTok Gandeng Sony Music

" Dengan pemikiran tersebut, awal tahun ini kami memperkenalkan Family Pairing, yang memungkinkan orang tua menautkan akun TikTok mereka ke akun anak remaja mereka untuk mengaktifkan berbagai pengaturan konten dan privasi," ujar TikTok.

" Kami sekarang telah memperluas fitur ini untuk memberi orang tua pengawasan yang lebih besar dan keluarga seperangkat alat yang lebih kuat untuk menciptakan pengalaman TikTok yang tepat untuk mereka," TikTok melanjutkan.

BACA JUGA: Pesan Penting dari TikTok untuk Pengguna, Segera Lakukan

Platform video singkat milik ByteDance itu memiliki sejumlah fitur baru.

Saat ini orang tua bisa membatasi pencarian dalam aplikasi, mulai dari konten, pengguna, tagar ataupun lagu.

Tidak hanya itu, orang tua dan anak bisa bersama-sama mengatur batasan untuk memutuskan siapa saja yang bisa mengomentari video.

Opsi yang tersedia antara lain, semua orang, hanya teman-teman atau tidak seorang pun.

Baik orang tua maupun anak juga bisa bersama-sama memutuskan siapa saja yang bisa melihat konten.

Apakah akun akan bersifat privat atau publik, serta bisa memutuskan apakah orang lain bisa melihat daftar video yang disukai anak.

Selain sejumlah alat untuk memperkuat kebijakan keselamatan remaja di platformnya, TikTok juga telah mengembangkan kemitraan global untuk melindungi eksploitasi anak.

Hal ini dilakukan TokTok dengan menghapus konten semacam itu, menghentikan akun dan melaporkan kasus ke yayasan perlindungan anak.

" Melindungi anak di bawah umur, online dan offline sangat penting dan membutuhkan kolaborasi antara platform, pemerintah, dan organisasi keselamatan anak," ujar TikTok.

Oleh sebab itu, TikTok mendukung gerakan yang penanggulangan eksploitasi dan pelecehan seksual anak secara daring.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler