jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Amin AK menganggap model bisnis TikTok Shop di Indonesia berbahaya bagi keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setelah adanya dugaan pelanggaran predatory pricing.
"Model bisnis TikTok Shop telah melemahkan pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia, dalam hal ini UMKM produsen," kata Amin kepada awak media, Selasa (26/3).
BACA JUGA: Integrasi TikTok Shop dan Tokopedia, DPR: Ekonomi Digital Suatu Keniscayaan
Legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu bahkan menyebut ekspansi TikTok melalui TikTok Shop ke depannya, bisa menghadirkan produk yang dibutuhkan konsumen.
Produk itu bisa didatangkan TikTok dari negara asal aplikasi, yakni China. Kemudian berujung dengan tumbangnya pelaku UMKM di Tanah Air.
BACA JUGA: Larangan TikTok di AS Bakal Berdampak di Indonesia?
"Pemerintah wajib melindungi UMKM dari serbuan produk impor, khususnya dari China, yang dapat mengancam keberlangsungan UMKM lokal. Saya juga mendesak agar TikTok memenuhi komitmennya untuk tidak hanya memprioritaskan produk UMKM China, sehingga UMKM Indonesia tidak terpinggirkan," ujar Amin.
Ketua Kelompok Fraksi (Kapoks) PKS di Komisi VI itu mengaku sudah sering mengingatkan pemerintah mengenai berbahaya bisnis TikTok.
BACA JUGA: China Sebut Aturan Anti-TikTok Bentuk Persaingan Tidak Sehat
Terlebih lagi, sudah ada pandangan dari lembaga Ombudsman bahwa pelanggaran Tiktok Shop berpotensi pada praktik maladministrasi.
"Hal itu terlihat dari adanya ketidakpatuhan terhadap regulasi, di mana TikTok Shop diduga tidak mematuhi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 yang melarang interkoneksi antara platform media sosial dan e-commerce dalam satu aplikasi," kata Amin.
Selain praktik bisnis berbahaya, alumnus Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) itu turut menyoroti investasi TikTok di GoTo atau Gojek-Tokopedia.
Dia beranggapan akuisisi TikTok terhadap sebagian besar saham Tokopedia membuat kepentingan perusahaan besutan ByteDance China itu makin berpengaruh.
Amin sebagai Komisi DPR yang mengawasi BUMN, tidak ingin perusahaan negara strategis seperti Telkomsel merugi, karena data pengguna perusahaan pelat merah itu bisa dikuasai oleh TikTok.
"Saya juga menyoroti bagaimana investasi BUMN Telkom melalui Telkomsel di GoTo (Gojek-Tokopedia) dapat berpengaruh dengan kemungkinan penguasaan data konsumen Telkomsel oleh TikTok," ucapnya. (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan