Tim Bermarwah Laporkan Dugaan Pungutan Uang oleh Oknum ASN untuk Pilkada ke Polda Riau

Sabtu, 28 September 2024 – 08:32 WIB
Tim Advokasi Bermarwah dipimpin Megawati mendatangi Ditreskrimum Polda Riau pada Jumat 27 September 2024. Foto: Rizki Ganda Marito/JPNN.com.

jpnn.com, PEKANBARU - Tim advokasi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Abdul Wahid-SF Hariyanto melaporkan dugaan keterlibatan oknum aparatur sipil negara (ASN) dengan mengintervensi kepala sekolah untuk mengumpulkan uang untuk kepentingan Pilkada 2024.

Tim advokasi paslon dengan jargon Bermarwah atau 'Bersama Membangun Riau Abdul Wahid-SF Hariyanto' itu mendatangi Ditreskrimum Polda Riau pada Jumat 27 September 2024.

BACA JUGA: Ustaz Abdul Somad Teken Kesepakatan dengan Paslon Bermarwah di Pilkada 2024, Ini Isinya

Kedatangannya bertujuan melaporkan indikasi dugaan keterlibatan oknum ASN di Riau yang diduga mengkoordinir dan menghubungi kepala dinas untuk mendukung paslon tertentu.

Megawati, pengacara yang memimpin Tim Advokasi Bermarwah mengatakan pihaknya menemukan dugaan pengumpulan dana dari para kepala sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Riau.

BACA JUGA: Indopol Survey: Elektabilitas Abdul Wahid-SF Haryanto di Kampar Unggul

Pengumpulan uang itu diduga untuk kegiatan yang mengarah pada dugaan money politic dengan sistem terstruktur, sistematis dan masif (TSM) untuk mendukung salah satu kandidat dalam Pilgub Riau.

“Ya, hari ini kami dari Tim Advokasi Bermarwah menyampaikan laporan pengaduan ke Polda Riau terkait adanya dugaan ASN yang memberi dukungan yang bisa disebut sebagai TSM,” kata Megawati.

BACA JUGA: Edy Natar-Harris dan Abdul Wahid Berkomitmen Saling Dukung di Pilgub Riau

Megawati menegaskan upaya yang mereka lakukan ini dinilai penting untuk menjaga netralitas ASN dan menghindari penyimpangan dalam tahapan pesta demokrasi di bumi Lancang Kuning.

“Kami punya bukti berupa bukti transferan yang diduga untuk kepentingan salah satu paslon. Nanti pembuktiannya dapat dibuktikan di sini oleh aparat penegak hukum,” tegas Megawati.

Tidak hanya itu, informasi dan laporan lainnya yang diterima Tim Advokasi Bermarwah adalah indikasi dugaan keterlibatan oknum pejabat Riau yang diduga mengkoordinir dan menghubungi kepala dinas untuk mendukung paslon tertentu.

Hal itu diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan memanggil dan mengkroscek alat komunikasi yang digunakan pihak-pihak terlapor, sehingga dapat terang benderang dan transparan proses pilkada di Riau.

“Kami telah memberikan petunjuk atas dugaan tersebut. Kami sudah melaporkan dua dugaan, namun nanti Polda Riau yang akan menentukan apakah kasus ini akan lanjut kepada tahap sidik atau lidik,” terangnya.

Saat ditanyakan mengenai oknum ASN tang diduga terlibat dan cagubri yang diduga mengintervensi, Megawati mengatakan hal tersebut merupakan domain aparat penegak hukum.

Megawati memastikan pihaknya sudah menghimpun beberapa data yang dapat menjadi pertimbangan untuk aparat penegak hukum memproses laporan penyimpangan dalam pilkada ini.

“Kami tidak bisa menyebutkan siapa pejabatnya, biarkan kepolisian yang akan melakukan penyelidikan. Namun, bukti yang kami berikan sudah cukup untuk selanjutnya yang bersangkutan akan diperiksa atau dilanjutkan ke tingkat penyidikan,” ucapnya.

Megawati berharap laporan itu dapat diproses segera mungkin agar terang benderang dan tidak mencoreng pesta demokrasi di Riau ini. (mcr36/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler