jpnn.com, JAKARTA - Membantu upaya mempercepat penanganan pandemi COVID-19, Badan Intelijen Negara (BIN) proaktif menggelar tes cairan tenggorokan (swab) terhadap warga di kawasan episentrum penyebaran virus corona jenis baru itu.
Staf Khusus KaBIN, Mayor Jenderal TNI (Purn) Neno Hamriono menyebutkan, tim dari BIN terus bergerak di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
BACA JUGA: Prof Zainuddin Minta Awal Tahun Ajaran Baru Jangan Januari, Begini Alasannya
"Tim kita (BIN) berputar di wilayah Jakarta dan juga wilayah penyangga khususnya seperti Depok, Bogor dan Banten," kata Mayor Jenderal TNI (Purn) Neno Hamriono melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (22/5).
Mayjen Neno menyatakan keterlibatan BIN membantu pemerintah menangani wabah COVID-19 sesuai instruksi Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan.
BACA JUGA: Banyak yang Sembuh, Positif COVID-19 di Daerah Ini Tinggal 6 Saja, Top Banget!
Neno mengatakan BIN bersama Pemerintah Kota Depok Jawa Barat dan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Depok memeriksa 300 orang di Giant Tole Iskandar, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Cilodong, Jumat (22/5).
Neno menuturkan BIN akan membantu pemerintah daerah untuk mendalami dan menelusuri potensi klaster baru di zona merah dengan tingkat penyebaran COVID-19 tinggi.
BACA JUGA: Rizal Ramli: Lha Ini Kok Ada yang Iseng? Sing Leres eui
Saat tes itu, BIN menyediakan 500 Rapid Test Kit dan mengerahkan dua unit mobil laboratorium untuk tes swab yang mampu mengetahui hasilnya selama lima jam.
Hasilnya menunjukkan 25 orang dari 300 warga yang menjalani pemeriksaan dinyatakan reaktif terhadap COVID-19 sehingga dilanjutkan tes swab.
"Ini kesempatan yang baik sekali bagi kita karena masyarakat yang terindikasi reaktif, tidak perlu menunggu lama. Hanya lima jam untuk proses PCR (polymerase chain reaction)," ujar Neno.
Sementara itu, Walikota Depok Muhammad Idris mengapresiasi tes cepat massal yang dilakukan BIN karena membantu Pemkot Depok menyisir dan mengidentifikasi penyebaran COVID-19 di wilayah penyangga Jakarta itu.
"Nanti dengan tes cepat ini, kemungkinan besar terjadi peningkatan pasien positif. Tetapi penambahannya melandai, di samping yang positif meningkat dan yang sembuh juga meningkat. Ini mudah-mudahan bisa menyelesaikan masalah ini," tutur Idris.
Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan menambahkan BIN perlu melaksanakan tes cepat massal guna mengumpulkan data terkait kesehatan masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, BIN telah menggelar beberapa tes cepat massal di Rusun Tambora Jakarta Barat, Kelurahan Pondok Betung Tangerang Selatan Banten, Kawasan Surya Kencana Bogor Jawa Barat, dan depan Terminal MRT Blok M Jakarta Selatan.
BIN juga melakukan tes cepat massal di depan Stasiun Sudirman dan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo