jpnn.com, MANILA - Timnas Indonesia vs Vietnam, laga final SEA Games 2019 Filipina, akan berlangsung pada Selasa (10/12).
Andy Setyo Nugroho dkk lolos ke final setelah menang 4-2 melawan Myanmar, pada laga semifinal di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, Sabtu (7/12) sore.
BACA JUGA: Pengakuan Pelatih Timnas Myanmar U-23 Usai Digagalkan Indonesia Melaju ke Final
Jelang laga final, Tim dokter akan melakukan berbagai cara untuk mengembalikan dan memulihkan tenaga para pemain timnas Indonesia.
“Kami akan mencoba untuk mengembalikan tenaga mereka,” ujar dokter timnas U-22 Indonesia Syarif Alwi ketika ditemui di Manila, Filipina, Sabtu (7/12) malam.
BACA JUGA: Evan Dimas Ungkap Bisikan Indra Sjafri Setelah Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Final
Dokter yang biasa disapa Papi itu menjelaskan, beberapa metode untuk mengembalikan tenaga dan kebugaran Egy Maulana dan kawan-kawan adalah dengan terapi es, fisioterapi serta pijatan.
Selain itu, juga ada pemberian suplemen untuk mempercepat pemulihan fisik.
BACA JUGA: Jadwal Final SEA Games 2019 Timnas Indonesia vs Vietnam: Harapan Indra Sjafri Terkabul
“Setelah laga melawan Myanmar di semifinal, anak-anak memang terlihat sangat kelelahan,” kata Syarif.
Skuat Timnas Indonesia menjalani laga padat selama SEA Games 2019, sejak berlaga mulai 26 November 2019.
Garuda Muda hampir selalu bertanding satu kali dalam dua hari hingga semifinal kontra Myanmar. Meski demikian, dari enam laga yang dilewati sampai babak empat besar, anak-anak asuh pelatih Indra Sjafri mampu memenangi lima di antaranya dan hanya satu kali kalah.
Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam di final sepak bola putra SEA Games 2019, yang akan berlangsung Selasa (10/12) di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB.
Sebelum tahun 2019, terakhir kali Indonesia lolos ke final SEA Games pada tahun 2013, dimana kala itu Garuda Muda bertemu Thailand di babak pamungkas dan kalah 0-1.
Indonesia belum pernah mencicipi medali emas sepak bola putra SEA Games sejak menggapainya pada tahun 1991. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo