jpnn.com, NGAWI - AIR tanah yang berubah jadi air mancur di Dusun Weru, Sidolaju, Widodaren, Ngawi, terus muncrat.
Kendati begitu, menurut penuturan warga setempat, semburan yang terjadi sejak Minggu lalu (5/8) itu sempat berhenti beberapa saat.
BACA JUGA: Gali Sumur Dalam Tiba-Tiba Air Nyembur Setinggi 30 Meter
''Ada beberapa kemungkinan penyebabnya,'' kata Kasubid Pendayagunaan Air Tanah Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) Budi Joko Purnomo.
Budi belum bisa menyampaikan analisis secara komprehensif mengenai fenomena tersebut.
BACA JUGA: Perbaikan Air Mancur Telan Rp 620 Juta, Sandi Anggap Wajar
Meskipun, timnya telah menghimpun data dan informasi untuk mengetahui kemungkinan penyebab semburan air yang mencapai ketinggian sekitar 30 meter itu.
''Masih sebatas analisis di atas kertas,'' ungkapnya saat dihubungi via telepon.
BACA JUGA: Serunya Berselancar Menembus Awan di Langit Australia
Budi tetap meminta masyarakat menunggu hasil penelitian yang lebih komprehensif.
Tim peneliti bakal diterjunkan ke lapangan untuk mencari data-data serta informasi.
Kepala Desa Sidolaju Wagi Suprayitno mengungkapkan bahwa semburan air tanah terus terjadi hingga tadi malam.
Namun, tekanannya tidak sekuat pada hari pertama Minggu pagi (5/8). Ketinggian semburan turun hingga sekitar 15 meter. (tif/c1/sat/c4/diq/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia