Gali Sumur Dalam Tiba-Tiba Air Nyembur Setinggi 30 Meter

Senin, 06 Agustus 2018 – 11:07 WIB
Police Line

jpnn.com, NGAWI - Niat Mujianto, 43, warga Dusun Tambak Selo Selatan, Ngawi, Jatim untuk mengairi sawahnya berujung fenomena luar biasa.

Bahkan, menghebohkan warga sekitar. Air tanah dari sumur pompa sibelnya muncrat tinggi. ''Saya juga tidak menyangka kejadian itu (semburan air, Red),'' katanya.

BACA JUGA: Mengerikan! Air Sumur Mengandung Aluminium, Tak Boleh Dikonsumsi

Menurut Mujianto, semburan air tersebut bermula ketika dirinya sedang mengairi sawahnya.

Pukul 05.30 dia berangkat ke sawah yang berjarak sekitar 3 kilometer dari rumahnya, tepatnya di Dusun Weru, Sidolaju, Widodaren, Ngawi.

BACA JUGA: Ajaib! Lima Hari di Sumur Tua, Ditemukan Selamat

Tiba di lokasi, dia langsung menyalakan mesin sumur pompa sibel. Dia memastikan air mengalir dari corong pipa sumur itu sebelum meninggalkan lokasi untuk menemui tukang traktor.

''Tidak jauh (lokasi bertemu, Red), hanya sekitar 50 meter,'' ujarnya.

BACA JUGA: Tanggap Darurat Atasi Dampak Lumpur Lapindo di Balikpapan

Saat ngobrol dengan tukang traktor tersebut, Mujianto melihat hal tak biasa pada sumur pompa sibelnya.

Air yang seharusnya keluar ke tong penampungan mengucur lebih deras. Bahkan, melebihi tong yang disiapkan.

Setelah dicek lebih dekat, dia kaget karena banyak air yang keluar dari bronjong(tempat sumur pompa).

''Tiba-tiba airnya langsung nyembur ke atas sampai tembus atap (bronjong, Red),'' ungkapnya.

Tanpa pikir panjang, Mujianto langsung berinisiatif mematikan mesin sibelnya. Bukannya berhenti, semburan justru makin kencang hingga membuat seng atap bronjong lepas dan menimbulkan suara keras yang terdengar dari kejauhan.

''Bukan ledakan, wong saya juga di situ waktu kejadian,'' jelasnya.

Setelah air tidak berhenti menyembur, Mujianto meminta saudaranya menghubungi pihak desa.

Sebab, dia khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa jam kemudian, suasana di lokasi semburan air semakin ramai.

Bahkan, aparat kepolisian dan koramil juga mendatangi lokasi. Begitu juga petugas BPBD Ngawi.

''Waktu saya pulang belum setinggi itu (semburan, Red), tapi lama-lama tambah tinggi,'' katanya, lantas menyebut ketinggian semburan mencapai 30 meter.

Ketinggian semburan air tersebut melebihi pohon jati tak jauh dari lokasi. Sebelumnya, lanjut Mujianto, tidak ada tanda-tanda aneh.

Semua normal, termasuk kondisi air yang keluar dari sumur sibelnya itu. Sudah enam bulan dia menggunakan sumur tersebut untuk mengairi sawahnya seluas 1 hektare.

''Juga sawah tetangga. Kalau ditotal, sekitar 4 hektare yang menggunakan sumur itu,'' sebutnya.

Sejauh ini semua baik-baik saja. Tidak ada kandungan aneh pada air tersebut dan terbukti baik untuk tanaman.

Dia tidak mencium bau gas sama sekali. Juga tidak ada warna yang aneh dari air itu. ''Masih tetap jernih seperti biasa, paling hanya bercampur pasir dan itu wajar,'' paparnya.

Akibat semburan air tersebut, sumur pompa air Mujianto beserta bronjongnya rusak parah.

Bahkan, empat pipa berukuran 6 dim masing-masing sepanjang 6 meter sampai tercabut dari dalam tanah. Kendati tidak berbahaya, Mujianto belum tahu tindakan yang akan dilakukan. Apalagi jika semburan tersebut masih tetap terjadi.

Jika sudah berhenti, dia juga belum yakin akan memperbaikinya. ''Mudah-mudahan pihak terkait segera mengetahui penyebabnya biar kami tenang,'' ucapnya.

Fenomena semburan air tersebut dinilai lumrah oleh Pu­sat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. Biasanya semburan air disebabkan tekanan pada akuifer (lapisan bawah tanah yang mengandung air).

''Tapi, untuk memastikannya, mungkin perlu dicek kondisi airnya,'' kata Kasubid Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Bandung Sumaryono kemarin. (tif/sat/c22/end/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler