jpnn.com - JAKARTA -- Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak merasakan adanya perang opini terkait kemenangan yang memang diraih pihaknya berdasarkan hasil hitung cepat kebanyakan lembaga survei.
Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto mengatakan, jika ada pihak-pihak yang menuding telah terjadi penggiringan opini lewat hasil hitung cepat, lebih baik lembaga survei membeberkan metodologi masing-masing kepada publik.
BACA JUGA: Dahlan Yakin Masyakarat tak Bisa Ditipu Survei Abal-abal
"Mari kita beri panggung pada lembaga survei untuk berbicara mengenai validitas data dan metodologi masing-masing agar publik bisa mengetahui mana lembaga survei yang kredibel dan mana yang tidak," ungkap Hasto di Jakarta, Kamis (10/7).
Hasto pun mengapresiasi pertemuan Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) tadi malam yang memutuskan digelarnya penyelidikan dan sidang etik atas perbedaan hasil hitung cepat oleh anggota-anggota mereka.
BACA JUGA: KPK Periksa Tiga Saksi Untuk Kasus Bupati Bogor
"Kami mangapresiasi itikad baik sikap perhimpunan survei itu demi mengungkap kebenaran kepada publik," kata Hasto.
Sebab, lanjut dia, publik tidak boleh disesatkan oleh informasi hasil survei dari lembaga yang tidak kredibel dan melanggar etika.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan ini mengatakan, pihaknya juga mengapresasi sikap Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda yang telah menjaga profesionalitas dan integritas akademiknya.
BACA JUGA: Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Gaza
Hanta sebelumnya memutuskan kontrak dengan tvOne karena televisi milik Aburizal Bakrie itu melanggar komitmen awal dengan tiba-tiba memasukkan tiga lembaga survei lain pada pagi hari sebelum pelaksanaan hitung cepat.
"Pengakuan Hanta soal pelanggaran komitmen tvOne penting digali kembali, karena dari situlah mungkin sumber keanehan hasil hitung cepat yang ditayangkan tvOne bisa ditemukan," ujar Hasto. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Markas Prabowo-Hatta Dibanjiri Karangan Bunga
Redaktur : Tim Redaksi