jpnn.com - CILEGON - Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri menurunkan tim ke Kota Cilegon, Banten untuk memonitor dan mengevaluasi percepatan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta penanganan inflasi sejak awal tahun.
Tim Kemendagri bertemu dengan jajaran Pemkot Cilegon di Hotel Aston Boutique Cilegon, Sabtu (18/3). Hadir dalam pertemuan itu antara lain Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni dan tim teknis dari Ditjen Bina Keuda Kemendagri.
BACA JUGA: Sekjen Kemendagri Mendorong UMKM di Sabang Terus Melakukan Inovasi
Fatoni mengatakan, selain dalam rangka mempercepat realisasi pendapatan Kota Cilegon sejak awal tahun, pertemuan ini bertujuan mendorong penggunaan produk dalam negeri, mendorong penanganan dan penganggaran inflasi, stunting, kemiskinan ekstrem, dan kegiatan prioritas lainnya.
Berdasarkan catatan Kemendagri, realisasi pendapatan Kota Cilegon Tahun 2022 diketahui di posisi paling rendah dibandingkan realisasi pendapatan provinsi, kabupaten/kota se-Banten.
BACA JUGA: Profil Elfin Elyas, Inspektur di Itjen Kemendagri, Pj Bupati Tapteng
Capaiannya juga berada di urutan ke-17 dari bawah realisasi tingkat nasional kota seluruh Indonesia, yakni sebesar Rp1.719,05 miliar atau 91,13 persen dari total pendapatan Rp1.886,36 miliar.
Sementara itu, realisasi belanja Kota Cilegon juga berada di posisi paling rendah dibandingkan realisasi belanja provinsi, kabupaten/kota se-Banten. Capaiannya berada di urutan ke-12 dari bawah realisasi tingkat nasional kota seluruh Indonesia, yakni sebesar Rp1.895,79 miliar atau 81,04 persen dari total belanja Rp2.339,36 miliar.
BACA JUGA: 10 Petunjuk Penting dari Keuda Kemendagri soal Peningkatan Kinerja BUMD
“Monev dan asistensi semacam ini juga dapat meningkatkan kapasitas SDM, baik pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan, kebijakan, dan informasi terkini terkait pengelolaan keuangan daerah," kata Fatoni.
Dia juga mengapresiasi capaian awal tahun yang telah berhasil diperoleh Kota Cilegon dengan tingginya realisasi pendapatan Kota Cilegon TA 2023. Capaian tersebut menempatkan Kota Cilegon berada di urutan tertinggi secara nasional.
“Apresiasi kepada Kota Cilegon karena data per Maret 2023 realisasi pendapatan paling baik urutan pertama tertinggi secara nasional,” kata Fatoni.
Menurutnya, keberhasilan pencapaian realisasi APBD juga sangat bergantung pada leadership. "Beberapa daerah yang kepala daerahnya punya komitmen umumnya realisasi APBDnya cukup tinggi," ujarnya.
Fatoni menekankan bahwa daerah perlu menyusun jadwal secara berkala mengenai monev realisasi APBD. Dia mengatakan, percepatan realisasi APBD sejak awal tahun sangat penting guna meningkatkan perekonomian daerah.
“Realisasi awal tahun penting agar uang beredar di masyarakat. Daya beli masyarakat meningkat, ekonomi daerah meningkat, pembangunan dapat berjalan lebih awal, perbaikan pelayanan bisa dilakukan sejak awal tahun. Mendorong swasta melakukan belanja, daya saing daerah meningkat dan kesejahteraan masyarakat meningkat," tutur Fatoni. (pkdn/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan