jpnn.com - BANDUNG - Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri atau Dirjen Bina Keuda Kemendagri Agus Fatoni membeberkan sepuluh petunjuk terkait dengan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Fatoni menyampaikan hal itu dalam Webinar Series Keuda Update Seri ke-32 yang berlangsung dari Hotel Horison, Bandung, Jawa Barat, dan disiarkan YouTube Ditjen Bina Keuda, Kamis (9/3).
BACA JUGA: PAM Jaya Jadi BUMD Terbaik dalam Keterbukaan Informasi Publik 2022
Hadir pada kegiatan itu direksi dan komisaris/pengawas BUMD Aneka Usaha seluruh Indonesia.
Peserta lainya, yakni kepala biro dan kepala bagian perekonomian provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia, dan pejabat terkait pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
BACA JUGA: Upaya Pengendalian Inflasi di Desa, Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Kumpulkan Ratusan Kades
Webinar yang digelar secara rutin setiap minggu ini, pada seri ke-32 diikuti lebih dari 4.739 orang.
Jumlah itu terdiri dari 264 peserta mengikuti melalui zoom, 3.084 peserta melalui YouTube, dan 252 peserta melalui live view, sedangkan yang hadir langsung di lokasi sebanyak 155 orang.
BACA JUGA: Kemendagri Dorong Pemda Memaksimalkan Kinerja BLUD
Dalam webinar kali ini terungkap petunjuk dari Agus Fatoni soal kinerja BUMD. Sepuluh arahan atau petunjuk itu adalah:
- Memastikan BUMD mampu meningkatkan dan mempertahankan pangsa pasar serta posisi keuangan yang positif.
- Pemerintah daerah dan BUMD perlu bersinergi, sebab keduanya memiliki perencanaan jangka panjang berkelanjutan dalam menyikapi dunia bisnis yang semakin kompetitif.
- BUMD perlu didorong untuk mampu berinovasi dan menangkap peluang, serta menjalankan visi strategis pemda.
- Mempersiapkan dan mampu menjadi kepanjangan tangan pemerintah daerah dalam menjalankan pelayanan publik.
- BUMD perlu fokus terhadap usaha utama yang menjadi potensi di daerahnya serta mampu menangkap peluang bisnis yang mendukung.
- Pemda dan BUMD secara berkelanjutan melakukan monitoring evaluasi untuk memperbaiki portofolio dan pengelolaan BUMD.
- Menyeleksi pengurus yang akuntabel dan profesional.
- Memperkuat struktur permodalan.
- Menciptakan peluang kerja sama dan investasi secara win-win solution.
- Memperkuat sektor produktif dan memberdayakan UMKM.
Fatoni mengatakan Kemendagri terus mendorong peningkatan kinerja BUMD.
Berbagai upaya pun telah dilakukan, salah satunya dengan menggelar Rapat Koordinasi Asistensi BUMD Aneka Usaha Tahun 2023.
Menurut Fatoni, BUMD mempunyai peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, termasuk dalam penanganan inflasi, menjaga stabilitas harga, dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Kami mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang telah berkontribusi, baik dari pemikiran hingga tenaga dalam mendorong pengelolaan BUMD," ujarnya.
Agus Fatoni. Foto: Tim Kemendagri
Fatoni menuturkan BUMD memiliki potensi yang besar. Hal itu terlihat dari jumlah BUMD yang saat ini sebanyak 1.056 unit.
Jumlah tersebut terdiri dari 205 BUMD milik pemerintah provinsi dan 851 BUMD milik pemerintah kabupaten/kota.
Adapun jenis BUMD terdiri dari 26 Bank Pembangunan Daerah, 212 Bank Perkreditan rakyat milik Pemda, 360 BUMD air minum, 17 BUMD penjaminan kredit daerah (Jamkrida), dan 441 BUMD aneka usaha.
Sementara itu, jumlah aset BUMD diketahui sebanyak Rp 899,4 triliun, jumlah ekuitas Rp 236,6 triliun, jumlah laba Rp 29,6 triliun, laba Rp 29,6 triliun, dan deviden Rp 13,02 triliun.
"Dengan jumlah BUMD dan aset yang luar biasa, perlu atensi dan menjadi perhatian khusus dari pemerintah daerah. Ini potensi dan peluang yang bisa dimaksimalkan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui BUMD," kata Fatoni. (pkdn/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan