jpnn.com, JAKARTA - Bisa dibilang, Persib Bandung merupakan tim yang paling serius mempersiapkan diri mengarungi Liga 1.
Mendatangkan pemain kelas dunia seperti Michael Essien dan Carlton Cole adalah salah satu cara mereka memperkuat barisan.
BACA JUGA: Adam Alis Harus Hadapi Essien
Lantas, tim mana yang bisa menjadi rivalitas Maung Bandung dalam merebut tahta juara itu?
---
BACA JUGA: Korek Kekuatan Semen Padang FC Lewat 2 Pemain Ini
Mata Nabil Husen Said Amin terpandang lurus ke depan. Kedua tangganya terlihat erat memegang microphone saat memperkenalkan pemain striker timnas New Zealand, Shane Smeltz sebagai marquee player mereka di musim ini.
Nabil terlihat sangat optimistis bila mereka bisa lebih stabil dalam mengikuti kompetisi musim ini.
BACA JUGA: Essien dan Cole Berpeluang Main di Laga Perdana
"Kami sudah sangat siap. Target kami harus bisa berkompetisi di level asia pada musim depan," kata Nabil yang tidak lain adalah Presiden Club Borneo Football Club itu ketika diberikan pertanyaan terkait target mereka di kompetisi kasta tertinggi itu.
"Tapi, kalau ada kesempatan untuk juara, mengapa tidak kami ambil," ucapnya.
Apa yang diungkapkan oleh Nabil tersebut tidak keliru. Tim besuta Dragan Djukanovic itu memang layak dimasukan dalam tim-tim yang bisa masuk dalam daftar rivalitas Persib dalam merebut panggung juara musim ini.
Keberhasilan mereka menjadi finalis turnamen Piala Presiden 2017 dengan hanya diperkuat mayoritas pemain pelapis.
Nabil ikut membenarkan hasil di Piala Presiden itu menjadi ukuran kebangkitan tim asal Samarinda, Kalimantan Timur itu.
Sebab, dengan modal pemain pelapis saja, mereka sukses mengganjar sejumlah tim besar.
Madura United gagal di babak 8 besar dan Persib harus melupakan mimpinya ke babak final, adalah bukti sudah bertajinya Borneo.
"Kami tidak sombong, karena banyak tim juga sudah melakukan persiapan dengan maksimal jelang musim ini. Tapi, kami tidak gentar melawan tim-tim besar itu, karena kami sudah pernah mengalahkan mereka di piala presiden lalu," ujarnya.
"Namun, bagi kami, ini kompetisi yang menarik, karena banyak tim sudah melakukan persiapan maksimal," jelasnya.
Selain Borneo, dua tim asal Jawa Timur, Arema FC dan Madura United FC adalah dua tim yang bisa menjadi batu sandungan besar bagi Persib yang memiliki ambisi tinggii untuk berada di singgasana juara.
Bergabungnya marquee player Peter Osaza Odemwingie, striker timnas Nigeria, cukup menegaskan keseriusan tim berjuluk Sapee Kerrab itu.
Odemwingie yang cukup berpengalaman di kompetisi elit eropa itu, akan bepasangan dengan striker naturalisasi, Greg Nwokolo, striker naturalisasi yang juga berdarah Nigeria.
Saat diperkenalkan di Jakarta, 3 April lalu, dia sudah siap bekerja keras bersama para pemain lain untuk memberikan hasil terbaik dalam setiap pertandingan.
"Saya datang sebagai bagian dari tim, dan saya akan berusaha keras untuk menunaikan kewajiban itu. Tidak ada target untuk membesarkan nama saya secara pribadi, tapi membawa tim ini berprestasi secara kolektif," kata Odemwingie. Dia mengaku, lebih nyaman bermain sebagai second striker, bukan sebagai target man.
"Karena saya bukan tipe pemain yang pasif sambil menunggu peluang. Saya lebih suka berlari mengejar bola dengan gaya satu atau dua sentuhan," jelasnya.
"Tapi, tugas saya saat ini adalah berusaha secepatnya untuk beradaptasi dengan iklim beserta sistem dari pelatih yang sudah dipraktekan dalam tim," lanjut striker berusia 35 tahun itu.
Selain dua pemain itu, tim yang bermarkas di Pamekasan, Madura ini memang memiliki sejumlah materi pemain yang bagus.
Di lini belakang, ada bek timnas Indonesia Fachrudin Aryanto yang siap bekerja sama dengan Fabiano Beltrame asal Brasil.
Ada juga Bayu Gatra, Asep Berlian serta Redouane Zerzouri yang siap menjadi otak serangan di lini tengah.
Lantas bagaimana dengan Arema, tim yang baru saja mengamankan gelar juara Piala Presiden 2017 lalu itu?
Manajemen mereka optimistis tim dengan julukan Singo Edan itu bisa lebih gila lagi di musim baru nanti.
Apalagi, striker gaek mereka, Cristian Gonzales baru saja menandatangani kontrak dengan manajemen.
"Arema itu besar bukan karena satu pemain bintang kelas dunia, melainkan kesolidan yang membuat tim ini kuat. Dan, Arema saat ini sedang solid-solidnya," kata Ruddy Widodo, general manager Arema. (ben)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemain Muda Persib Belum Memuaskan
Redaktur & Reporter : Soetomo