JAKARTA - Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) berhasil menyumbang dua medali perak dan dua perunggu di ajang International Olympiad in Informatics (IOI) ke-25 tahun 2013 yang diselenggarakan di Brisbane, Australia.
Dua medali perak diraih oleh Nathan Azaria (SMAN 2 Purwokerto) dan Jonathan Irvin Gunawan (SMAK 1 BPK Penabur Bandung). Dua medali perunggu diraih oleh Ammar Fathin Sabili (SMAN Sragen BBS) dan Stefano Chiesa ââ¬â¹(SMAK 3 BPK Penabur Jakarta).
Dalam dua hari pertandingan yang dilakukan, Nathan Azaria berhasil mengumpulkan total nilai 448 (dari maksimal 600) dan menempati posisi ke 34 dari 299 peserta. Jonatahan Irvin Gunawan (ranking 58) yang mengumpulkan nilai total 411.
Sementara itu, Ammar Fathin Sabili (ranking 113) berhasil mengumpulkan nilai 289 dan Stefano Chiesa (ranking 119) mengumpulkan nilai total 227. Prestasi ini sedikit meningkat jika dibanding keikutsertaan Indonesia dalam IOI sebelumnya di Milan, Italia, dimana tim Indonesia kala itu meraih 1 medali perak dan 3 medali perunggu.
"Prestasi ini cukup membanggakan, meskipun tidak berhasil meraih medali emas, perolehan empat medali ini mengulang sukses Indonesia di IOI 2007, 2008, 2012 yang kala itu juga meraih 4 medali penuh," ujar Pembina TOKI yang juga ikut dalam rombongan, Adi Mulyanto.
Dia menyebutkan perjuangan para siswa Indonesia di ajang ini cukup baik. Walaupun terkendala masalah sistem operasi saat perlombaan hari pertama, namun hal itu tidak mengurangi semangat mereka untuk maksimal meraih medali.
"Kemampuan anak-anak ini sudah cukup untuk bisa berkompetisi sampai ke tingkat internasional. Hanya saja yang masih perlu diasah lagi adalah daya juang mereka untuk dapat bersaing dengan negara-negara yang memang sudah mapan secara sistem pembinaannya seperti China," jelasnya.
IOI ke 25 tahun ini diikuti oleh 299 peserta dari 77 negara. Nilai tertinggi dalam kompetisi ini (absolute winner) diraih oleh Lijie Chen dari China yang berhasil mengumpulkan nilai 569 pada dua hari pertandingan. (Fat/jpnn)
Dua medali perak diraih oleh Nathan Azaria (SMAN 2 Purwokerto) dan Jonathan Irvin Gunawan (SMAK 1 BPK Penabur Bandung). Dua medali perunggu diraih oleh Ammar Fathin Sabili (SMAN Sragen BBS) dan Stefano Chiesa ââ¬â¹(SMAK 3 BPK Penabur Jakarta).
Dalam dua hari pertandingan yang dilakukan, Nathan Azaria berhasil mengumpulkan total nilai 448 (dari maksimal 600) dan menempati posisi ke 34 dari 299 peserta. Jonatahan Irvin Gunawan (ranking 58) yang mengumpulkan nilai total 411.
Sementara itu, Ammar Fathin Sabili (ranking 113) berhasil mengumpulkan nilai 289 dan Stefano Chiesa (ranking 119) mengumpulkan nilai total 227. Prestasi ini sedikit meningkat jika dibanding keikutsertaan Indonesia dalam IOI sebelumnya di Milan, Italia, dimana tim Indonesia kala itu meraih 1 medali perak dan 3 medali perunggu.
"Prestasi ini cukup membanggakan, meskipun tidak berhasil meraih medali emas, perolehan empat medali ini mengulang sukses Indonesia di IOI 2007, 2008, 2012 yang kala itu juga meraih 4 medali penuh," ujar Pembina TOKI yang juga ikut dalam rombongan, Adi Mulyanto.
Dia menyebutkan perjuangan para siswa Indonesia di ajang ini cukup baik. Walaupun terkendala masalah sistem operasi saat perlombaan hari pertama, namun hal itu tidak mengurangi semangat mereka untuk maksimal meraih medali.
"Kemampuan anak-anak ini sudah cukup untuk bisa berkompetisi sampai ke tingkat internasional. Hanya saja yang masih perlu diasah lagi adalah daya juang mereka untuk dapat bersaing dengan negara-negara yang memang sudah mapan secara sistem pembinaannya seperti China," jelasnya.
IOI ke 25 tahun ini diikuti oleh 299 peserta dari 77 negara. Nilai tertinggi dalam kompetisi ini (absolute winner) diraih oleh Lijie Chen dari China yang berhasil mengumpulkan nilai 569 pada dua hari pertandingan. (Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurikulum Baru Terlalu Dipaksakan
Redaktur : Tim Redaksi