jpnn.com, JAKARTA - Indonesia menorehkan dua gelar Grandmaster of Memory dari ajang kejuaraan daya ingat se-Asia yaitu, Asia Open Memory Championship (AOMC) 2023 di De Lasalle University, Filipina pada akhir Oktober lalu.
AOMC adalah rangkaian Mind Sports Competition 2023 yang sudah dilaksanakan sejak awal tahun hingga puncaknya pada Desember.
BACA JUGA: Pecah Rekor di SAC Indonesia Jakarta & Banten, 48 Pelajar Melaju ke National Championship di Solo
Para peserta akan melakukan showcase kemampuan daya ingatnya didepan umum.
"Dua gelar Grandmaster of Memory tersebut diraih oleh Hasna Widyaningrum, pelajar asal SMA Negeri 1 Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur dan Aulia Nadia Azzahra dari SMAN 2 Tangerang Selatan, Banten," kata Ketua Umum Indonesia Memory Sports Counci (IMSC) Yudi Lesmana dalam siaran persnya, Senin (6/11).
BACA JUGA: 150 Pelajar Raih Beasiswa di Program Teladan 2020, Tanoto Scholars
Hasna Widyaningrum meraih gelar bergengsi dengan mengingat delapan deck kartu remi yang dikocok, 840 angka acak dalam waktu 30 menit, 52 urutan kartu acak dalam waktu 50,95 detik, dan 170 kata acak dalam waktu 15 menit.
Sementara itu, Aulia Nadia Azzahra mengingat 7 deck kartu remi yang dikocok, 768 angka acak dalam waktu 30 menit, 52 urutan kartu acak dalam waktu 80,13 detik, dan 199 kata acak dalam waktu 15 menit.
BACA JUGA: Sumpah Pemuda, Cakra Buana Siapkan Beasiswa Futsal Rp8,1 M untuk Pelajar
Kejuaraan yang digelar di kawasan Manila, Filipina tersebut memperlombakan 10 jenis perlombaan yang menguji kemampuan otak dalam mengingat.
Adapun perlombaan itu di antaranya Names and Faces (15 menit mengingat wajah dan nama), Binary Numbers (30 menit mengingat urutan angka biner acak), Random Images (5 menit mengingat urutan gambar acak), Random Numbers (5 menit dan 30 menit mengingat urutan angka acak).
Kemudian Fictional Dates (5 menit mengingat tahun dan kejadian), Random Words (15 menit mengingat urutan kata acak), Spoken Numbers (mengingat deretan angka), dan Random Cards (mengingat urutan kartu remi yang telah dikocok dengan batasan waktu 5 menit dan 30 menit).
Kesepuluh nomor lomba tersebut bertujuan untuk mengasah dan mempertajam kemampuan konsentrasi hingga daya ingat seseorang.
Sehingga lomba tersebut merupakan ajang untuk memperkuat kemampuan otak.
Lebih lanjutnya, dia mengatakan kemampuan ini dapat diaplikasikan dalam mempercepat proses belajar anak.
Hasna dan Aulia mampu mengumpulkan masing-masing total poin yaitu 4,178 dan 3.864 poin dalam kompetisi yang diikuti 6 negara tersebut.
Hasil yang mereka raih memenuhi syarat minimal pencapaian Grandmaster Memory yang ditetapkan oleh Badan Memory Internasional.
Selain menyabet Grandmaster of Memory, Hasna meraih medali emas dari cabang Names and Faces dengan mengingat 126 Wajah dan Nama dalam 15 menit dan Aulia Nadia meraih perak dari cabang Random Words dengan mengingat 199 kata acak dalam waktu 15 menit.
Di kejuaran Internasional tersebut, Indonesia harus bersaing dengan peserta dari negara lain seperti Jepang, China, Mongolia, Australia, dan Filipina yang menjadi tuan rumah.
Indonesia bahkan menduduki peringkat kedua overall di bawah Mongolia, dan Filipina yang menjadi tuan rumah acara AOMC 2023.
Indonesia mengirimkan 25 peserta untuk bertanding di ajang AOMC ini dan membawa pulang total 22 medali (4 emas, 10 perak, dan 8 perunggu).
Peserta lainnya yang turut menyumbangkan medali untuk Indonesia ialah Janet Valencia, Muhammad Ryo Arifin, Zimam Akmal Kurnia, Savero Althaf, Danish Ahza Irmawan, dan Faiza Aliyya Renata.
“Prestasi anak-anak di ajang ini diharapkan mampu menginspirasi anak-anak Indonesia lainnya untuk berprestasi dengan skala internasional,” pungkas Yudi Lesmana. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Pelajar dan Maestro Seni akan Semarakkan Galang Gerak Budaya Tapal Kuda di Probolinggo
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian