jpnn.com, JAKARTA - Tim penasihat hukum Basuki Tjahaja Purnama dalam perkara penodaan agama menyampaikan nota pembelaan atau pleidoi setebal 634 halaman. Tim pembela Ahok -panggilan Basuki- membacakan pledoi secara bergantian pada persidangan engadilan Negeri Jakarta Utara yang digelar di gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (25/4).
Teguh Samudra dari tim pembela Ahok saat membacakan pleidoi mengatakan, perbuatan kliennya tidak memenuhi unsur melakukan penodaan agama maupun golongan. Menurutnya, semua unsur yang didakwakan jaksa penuntut umum tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
“Cukup beralasan untuk membebaskan terdakwa dari dakwaan alternatif pertama maupun kedua,” kata Teguh di persidangan.
Pengacara Ahok lainnya, I Wayan Sudirta mengatakan bahwa kliennya merupakan pejabat yang jujur dan jauh dari sifat koruptif. Bahkan, Ahok pernah diganjar empat penghargaan sekaligus oleh Kementerian Dalam Negeri. “Di mana tidak pernah terjadi sebelumnya,” katanya di sidang itu.
BACA JUGA: Suarakan Takbir, Pengunjung Sidang Ahok Diusir
Sudirta menambahkan, hal yang dilakukan Ahok sudah sangat banyak. Tapi, justru Ahok memperoleh caci maki, hinaan, cibiran, hingga aksi demonstrasi.
“Seolah-olah tidak ada hal baik yang pernah dilakukannya untuk masyarakat Jakarta,” kata pengacara asal Bali itu.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Yakin Bebas, Ahok: Saya Bukan Penista dan Penoda Agama
BACA JUGA: Ahok: Saya Hanya Ikan Kecil di Tengah Jakarta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bercerita soal Anak TK dan Finding Nemo, Ahok Ditegur Hakim
Redaktur & Reporter : Boy