jpnn.com, JAKARTA - Universitas Mercu Buana (UMB) dengan bangga mengumumkan keberhasilan tim penelitinya memperoleh dana hibah penelitian dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk tahun anggaran 2024.
Penelitian ini berjudul “Mengungkapkan Realitas Digital Pinjaman Online: Analisis Netnografi atas Komentar di Youtube tvOneNews dengan Konvergensi Simbolik."
BACA JUGA: Program Studi Desain Produk UMB Kembangkan Kreativitas Bersama Para Siswa
Anggota Tim Peneliti UMB Profesor Dr. Suraya Mansur mengatakan penelitian ini menyoroti fenomena pinjaman online di Indonesia dengan fokus pada analisis komentar-komentar di Youtube sebagai cerminan persepsi masyarakat.
“Penelitian ini juga mengeksplorasi peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengawasan dan regulasi pinjaman online,” ujar Profesor Suraya.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Motif Pembunuhan Dante Terungkap, Ayu Ting Ting Umbar Aib Mantan?
Lebih lanjut, Profesor Suraya mengatakan sebagai bagian dari penelitian ini, tim peneliti mengadakan Focus Group Discussion (FGD) pada Rabu, 28 Agustus 2024 di Gedung Rektorat, Ruang Rapat Rektorat Sedang, Universitas Mercu Buana.
FGD ini bertujuan untuk mendiskusikan hasil penelitian dengan para ahli dari berbagai sektor.
BACA JUGA: Fikom UMB Rilis Riset Kepedulian pada Stunting di Indonesia, Media Berperan Strategis
Tim peneliti terdiri dari Dr. Nurhayani Saragih, M.Si sebagai ketua tim, bersama Prof. Dr. Suraya Mansur, Dr. Elly Yuliawaty, M.Si, dan Siti Khodijah Lestari, M.Ds., M.Ikom.
Para peneliti ini memiliki latar belakang kuat dalam bidang komunikasi, media digital, dan kajian sosial.
FGD juga dihadiri oleh perwakilan dari OJK seperti Siti Yayuningsih dan Ayu Yeriesca serta perwakilan perbankan, yaitu Randy Dwi Prasetya dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Akademisi seperti Rizki Briandana, M.Comm, Ph.D, dan Afgiansyah S.Sos, M.Comn juga hadir bersama beberapa jurnalis.
Diskusi ini bertujuan untuk menyatukan pandangan dan mengatasi tantangan dalam industri pinjaman online.
Hasil diskusi ini memberikan wawasan penting terkait regulasi pinjaman online dan peran teknologi dalam pengawasan.
Selain itu, diangkat pula pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami risiko pinjaman online.
Profesor Suraya berharap penelitian ini menjadi acuan dalam pengembangan kebijakan yang lebih baik untuk mengelola pinjaman online dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko penggunaan layanan keuangan digital.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari