Tim Percepatan Wisata Bahari Kemenpar Turun Gunung di MIDE 2017

Minggu, 14 Mei 2017 – 02:17 WIB
Malaysia International Dive Expo 2017 di Dewan Tun Razak Hall 1, Putra World Trade Centre. Foto: Kemenpar

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari (TPPWB) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) "turun gunung" menyasar para divers Malaysia.

Tim di bawah komando Menteri Pariwisata Arief Yahya itu ikut berpromosi di ajang Malaysia International Dive Expo 2017 di Dewan Tun Razak Hall 1, Putra World Trade Centre, 12-14 Mei 2017.

BACA JUGA: Kemenpar Gelar Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Karyawan AP II

Ketua Bidang III Wisata Bawah Air Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Cipto Aji Gunawan dan Sekretaris TPPWB Ratna Suranti hadir langsung ke acara tersebut.

Bahkan di hari kedua pameran, pria yang biasa disapa Cipto itu tampil langsung di panggung utama mempromosikan dan menjelaskan destinasi-destinasi alam bawah laut Indonesia bersama Putri Selam Indonesia 2016 Hilda Pasaribu.

BACA JUGA: Waduk Jatibarang, Asyik Berselancar di Bendungan Nan Indah

Tim TPPWB memimpin games, mempresentasikan semua keindahan Indonesia, tanya jawab dengan audince dan memberikan voucher kepada seluruh pengunjung yang hadir di pameran tersebut.

Voucher terheboh diberikan Kemenpar dan industri yakni paket menyelam selama tujuh hari enam malam di Komodo, Indonesia. Semua pengunjung antusias melihat atraksi dari Kemenpar.

BACA JUGA: Beginilah Jurus Kemenpar Menggenjot Pariwisata NTT

Dalam paparannya, TPPWB menjelaskan dan memberikan pertanyaan terkait dengan 10 destinasi prioritas pengembangan destinasi alam bawah laut.

Yakni, Bali, Lombok (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Alor (Nusa Tenggara Timur), Derawan (Kalimantan Timur), Bunaken (Sulawesi Utara), Togean (Sulawesi Tengah), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Ambon (Maluku), dan Raja Ampat (Papua Barat).

"Kami sekalian menguji sejauh mana para diver yang mengunjungi MIDE terkait pengetahuannya tentang alam bawah laut tanah air kita," ujar pria yang  sudah mengeyam dunia alam bawah laut selama lebih 25 tahun itu.

Cipto menambahkan, apa yang dilakukan Kemenpar ikut MIDE 2017 sudah tepat sasaran.

Karena memang komunitas dive yang ada di Malaysia ini berkumpul bersama, semua brand produk hadir, dan para tokoh Divers di Malaysia juga menyambangi acara ini.

"Sudah tepat ikut MIDE 2017 dan peningkatannya akan terasa di kemudian hari, asal kita harus terus menjaga sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kita miliki, terutama di bidang diving," ujar Cipto.

Kata Cipto, Kemenpar juga sekarang terus menjaga kualitas industri yang ikut ke acara-acara pameran. Hal ini perlu dijaga agar para pengunjung atau consumer mendapatkan operator dive yang baik, melayani dan profesional.

"Luar biasa kita ikut di acara ini, selain 20 industri yang diakomodir Kemenpar, ternyata banyak juga yang mendaftar sendiri secara mandiri tiap industri, bertumbuhnya industri divers, membuat wisata alam bawah laut kita semakin berkembang baik,"kata Cipto.

Namun ke depannya, imbuh Cipto, sekitar 400 operator selam yang mengurusi diving harus diberikan kesempatan yang sama dan terpantau.

"Jadi industri yang sudah besar, harus semakin besar dan semakin hebat, sehingga bisa mandiri dan membuka booth sendiri. Namun industri yang sedang berkembang, bergantian diakomodir Kemenpar, jadi semakin banyak industri yang hebat di dunia wisata bawah air kita, "kata Cipto.

Bahkan, sesuai instruksi Menteri Pariwisata Arief Yahya agar terus "memancing" di kolam ikan yang banyak, untuk pameran di tahun-tahun selanjutnya semua industri yang sudah kuat dan hebat tetap ikut dengan boothnya sendiri, dan mengelilingi booth utama Kemenpar di sebuah pameran.

"Nantinya kita dominasi pameran Malaysia dengan industri kita yang profesional,"katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memang di berbagai kesempatan selalu memuji alam bawah laut Indonesia dan meminta untuk terus dipromosikan dengan skala dunia.

Hal senada diungkapkan oleh Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani.

Dia mengatakan, bangsa Indonesia Indonesia harus bersyukur Tuhan memberikan anugerah yang tidak ternilai termasuk keindahan alam bawah laut.

Wanita yang biasa disapa Kiki itu menambahkan, Indonesia memiliki lebih dari 700 spot diving dan snorkeling. Yang sudah punya pamor untuk menyelam.

Antara lain, Tulamben dan Nusa Penida di Bali, Gili Matra di Lombok, Batu Bolong di Komodo, Pulau Maratua di sekitar Derawan, Pulau Arborek di Raja Ampat, semuanya sulit diuraikan dengan kata-kata. Sederhananya: Wonderful! Penuh Pesona.

Bukan itu saja, Indonesia juga memiliki banyak titik penyelaman di Bunaken-Sulawesi Utara, Taman Nasional Wakatobi, di Selat Lembeh-Sulawesi Utara serta spot diving di Pulau Weh, Aceh.

Sejumlah titik penyelaman yang tersebar di Labuan Bajo, Pulau Komodo, dan Pulau Rinci -NTT,  laut Alor, di Derawan dan sekitarnya, spot diving di Teluk Cenderawasih dan Raja Ampat, juga sangat-sangat indah.

Kiki menambahkan, lokasi perairan Indonesia yang merupakan pusat dari Corral Triangle, hingga fauna-fauna yang unik dan langka, semua ada di Indonesia.

"Indonesia merupakan pilihan yang tepat untuk tujuan wisata diving. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki lebih dari belasan ribu pulau serta merupakan pusat dari corral reef triangle yang memiliki berbagai lokasi diving berpanorama indah dan unik, silakan nikmati alam Indonesia,"ujar wanita jebolan ITB Bandung itu. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut MIDE 2017, Kemenpar Berpeluang Boyong Ratusan Ribu Divers Malaysia


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler