jpnn.com - PANDEGLANG - Tim Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama mengunjungi Mustasyar PBNU Abuya Muhtadi Dimyati.
"Sowan ke kediaman Abuya Muhtadi Dimyati. Ini menjadi titik penguat sekaligus penegasan arah gerakan tim presidium MLB NU," kata Pengasuh Pondok Pesantren Sarang, Rembang, Jawa Tengah, KH Achmad Rosikh Roghibi.
BACA JUGA: PBNU Dianggap Melanggar Konstitusi, Presidium Dapat Dukungan Menggelar MLB NU
Menurut Kiai Achmad, dalam pertemuan tersebut Abuya Muhtadi memberikan pesan sederhana, tetapi mengandung makna luar biasa dan mendalam.
"Usahakan supaya tetap Nahdlatul Ulama, jangan NU. Kalau NU itu numpang urip (hidup)," kata Achmad.
BACA JUGA: Soal MLB NU: Gus Salam Pengin Mengajak GP Ansor Minum Kopi dan Mengaji
"Abuya Muhtadi Dimyati juga mendefinisikan cara kerja Jamiyyah Nahdlatul Ulama sebagaimana terkandung dalam mukadimah Qonun Asasi Nahdlatil Ulama karya Hadratussyeikh KH. Muhammad Hasyim Bin Asy?ari, Khittah Nahdlatul Ulama (Muktamar 1984), dan AD-ART NU."
BACA JUGA: Soal Isu Pembubaran MLB NU, Ini Pesan Gus Salam untuk GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa
"Sekali lagi bahwa dawuh beliau sederhana, tetapi mengandung makna luar biasa dan mendalam," imbuh Achmad.
Dia menambahkan, Abuya Muhtadi Dimyati juga memperjelas dengan analogi bahwa ada perbedaan antara ayam kampung dan ayam negeri. Saat dimasak, keduanya berasa nikmat, tetapi ayam kampung tetap memiliki kandungan vitamin lebih menyehatkan.
"Pesan beliau, kembalikan NU sebagai Jamiyyah Nahdlatul Ulama, milik para ulama, khususnya Hadratussyeikh KH. Muhammad Hasyim Bin Asy?ari," ujar Achmad menyampaikan pesan Abuya Muhtadi.
Kiai Achmad mengatakan MLB NU terpaksa menjadi jalan terbaik dalam situasi darurat untuk menyelamatkan organisasi, seperti yang tertuang dalam Forum Bangkalan, yakni:
- Konsolidasi Nahdlatul Ulama untuk menguatkan aqidah, ideologi dan orientasi, serta membangun pertahanan dan daya tahan jamiyyah di era disruptif. Dilakukan dengan mendidikkan kembali definisi jamiyyah dan strategi gerak menjaga kedaulatan agama dan kedaulatan NKRI. Ini, tahap awal penyelamatan jam?iyyah sepanjang 1433-1438 H.
- Konsolidasi gerakan jamiyyah untuk menguatkan inisiatif, inovasi dan kreatifitas berbasis kemandirian dalam mengembalikan kebanggaan berjam?iyyah serta kemampuan menopang tanggung jawab terhadap kedaulatan agama dan NKRI. Sehingga, semangat jamiyyah meningkat, inovasi pelayanan berbasis kemandirian meluas, dan daya tahan jamiyyah melalui Ukhuwwah Nahdliyyah tercermin dalam kelompok, komunitas hingga kesatuan bangsa. Ini, tahap kedua penyelamatan jamiyyah sepanjang 1438-1443 H.
- Konsolidasi gerakan menguatkan kemandirian jamiyyah dalam berkhidmat untuk peradaban. Diselenggarakan sesuai skema memasuki Abad ke-2 Nahdlatul Ulama, yakni dalam pokok-pokok kebijakan dan program Muktamar ke-34 NU di Lampung. Ini, tahap ketiga penyelamatan jam?iyyah sepanjang 1443-1448 H; landasan memasuki abad ke-2.
"Sepanjang 2022-2024 teridentifikasi sekurangnya delapan aspek pelanggaran serius terhadap konstitusi NU. Karena itu, tidak ada jalan lain, kondisi ini harus dikembalikan melalui mekanisme MLB NU," kata Kiai Achmad. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan