JAKARTA - Sengatan listrik tim putri Jakarta Electric PLN memakan korban. Kali ini adalah Jakarta BNI 46 yang harus bertekuk lutut di hadapan PLN. Dalam pertandingan keempat hari ketiga di Hall Basket Senayan Jakarta Minggu (17/2), PLN mampu memetik kemenangan dengan skor telak 3-1 (25-12, 25-23, 29-31,25-19).
Materi tim yang lebih merata membuat PLN tampak dominan dalam laga tersebut. Di set pertama, mereka mampu menang mudah. Namun, di set kedua dan ketiga, BNI mulai bangkit. Pelatih BNI Imam Agus Faisal melakukan berbagai perubahan strategi.
Di antaranya ialah menarik penggawa Timnas Yolla Yolanda. Dalam laga tadi, Yolla memang seperti off day. Tidak banyak kontribusi yang diberikan pemain asal Jawa Barat (Jabar) tersebut. Alhasil, di set kedua hingga keempat, Yolla lebih banyak menghangatkan bangku cadangan BNI 46.
Namun, setelah bangkit di set ketiga, BNI seolah melempem di set keempat. Perubahan strategi yang dijalankan Fafa, panggilan Imam Agus seperti sudah dibaca oleh PLN. Hal itulah yang membuat PLN kembali menemukan sengatan mematikannya.
Pelatih PLN Markoji mengatakan, pertandingan kedua anak asuhnya mampu lebih bebas. Tidak ada beban yang menggantung di pundak para pemain. "Pemain juga lebih percaya diri karena bukan pertandingan pertama. Tapi masih banyak kelemahan anak-anak. Salah satunya ialah blok yang kurang rapat," terang pria yang pernah membela Timnas voli pantai di Olimpiade tersebut. (jos/mas/jpnn)
Materi tim yang lebih merata membuat PLN tampak dominan dalam laga tersebut. Di set pertama, mereka mampu menang mudah. Namun, di set kedua dan ketiga, BNI mulai bangkit. Pelatih BNI Imam Agus Faisal melakukan berbagai perubahan strategi.
Di antaranya ialah menarik penggawa Timnas Yolla Yolanda. Dalam laga tadi, Yolla memang seperti off day. Tidak banyak kontribusi yang diberikan pemain asal Jawa Barat (Jabar) tersebut. Alhasil, di set kedua hingga keempat, Yolla lebih banyak menghangatkan bangku cadangan BNI 46.
Namun, setelah bangkit di set ketiga, BNI seolah melempem di set keempat. Perubahan strategi yang dijalankan Fafa, panggilan Imam Agus seperti sudah dibaca oleh PLN. Hal itulah yang membuat PLN kembali menemukan sengatan mematikannya.
Pelatih PLN Markoji mengatakan, pertandingan kedua anak asuhnya mampu lebih bebas. Tidak ada beban yang menggantung di pundak para pemain. "Pemain juga lebih percaya diri karena bukan pertandingan pertama. Tapi masih banyak kelemahan anak-anak. Salah satunya ialah blok yang kurang rapat," terang pria yang pernah membela Timnas voli pantai di Olimpiade tersebut. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Poin tak Dilakukan, FIFA Ancam Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi