jpnn.com, JAKARTA - Delegasi kemanusiaan yang membawa bantuan pemerintah Indonesia untuk korban gempa Turki telah tiba di tanah air pada Jumat (23/2) sekitar pukul 14.40 WIB.
Kepulangan tim itu dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
BACA JUGA: Kapolri Kirim Karangan Bunga untuk Mendiang Irma Korban Gempa Turki
Di bawah tangga pesawat, delegasi tampak disambut oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Henri Alfiandi, serta Duta Besar Ad Interim Turki untuk Indonesia Omer Orhun Celikkol.
Dalam sambutannya, Menko PMK bersyukur karena tim Indonesia telah melaksanakan tugas dengan sangat baik dan telah kembali.
BACA JUGA: Gempa Turki Paksa 20 Ribu Pengungsi Suriah Kembali ke Zona Perang
Atas nama Pemerintah Republik Indonesia, Muhadjir mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat pemerintah dan rakyat Turki.
"Atas nama Pemerintah Republik Indonesia, pertama saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah Turki dan seluruh rakyat Turki yang telah menyambut kami dengan sangat hangat sehingga kami bisa melaksanakan tugas-tugas dengan sangat baik," ujarnya.
BACA JUGA: Menhan Prabowo: Bantuan Ini Memperkuat Pesawat Hercules TNI AU di Turki
Dia berharap upaya yang diberikan Indonesia betul-betul bermanfaat dan meringankan beban seluruh rakyat Turki.
"Rakyat Turki bisa segera keluar dari penderitaan dan bisa bangkit kembali dan menjadi bangsa yang lebih kuat dan lebih besar setelah itu," lanjutnya.
Bersama dengan delegasi pembawa bantuan, turut pulang juga 48 anggota tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) beserta dua pasukan K-9 yang telah bertugas di Turki sejak 11 Februari 2023 lalu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjelaskan saat ini proses pencarian dan pertolongan telah dihentikan oleh pemerintah Turki.
"Tim SAR Basarnas sejumlah 50 orang juga sudah kembali hari ini. Kenapa kembali? Karena memang pemerintah Turki sudah menghentikan proses pencarian, pertolongan, dan evakuasi," ungkap Kepala BNPB.
Dengan kepulangan tim INASAR, saat ini tinggal tim medis darurat (EMT) Indonesia sejumlah 119 orang dan satu pesawat Hercules TNI AU yang masih berada di Turki.
Kepala BNPB menjelaskan pemerintah Turki masih meminta tim EMT Indonesia dan pesawat tersebut untuk terus melaksanakan tugas.
"Untuk tim kesehatan sementara diperpanjang sampai 28 Februari 2023. Nanti apakah akan permintaan lanjutan, nanti kami akan informasikan. Kemudian sama untuk Hercules, sementara akan melaksanakan tugas di sana sampai 2 Maret 2023," kata Kepala BNPB. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Turki Dilanda 6.000 Gempa Bumi Selama Februari
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga