jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Angga Putra Fidrian mengatakan gimik joget dinilai tak akan menaikkan elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden.
Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka naik 39,3 persen.
BACA JUGA: Survei Terbaru: Elektabilitas Ganjar-Mahfud Tempel Prabowo-Gibran, AMIN Paling Bawah
Sementara itu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 16,7 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 15,3 persen.
Prabowo Subianto sendiri dinilai menjual gimik joget dan slogan gemoy dibandingkan kedua pasangan lain yang berkampanye dengan menjual gagasan.
BACA JUGA: Soal Survei Litbang Kompas, Ahmad Ali Tak Kaget AMIN Susul Ganjar-Mahfud
“Saya enggak yakin, itu kan sebenarnya kampanye gimik joget dicreate juga, dijadikan percakapan seakan-akan signifikan. Saya sih percaya ikut ke lapangan, masyarakat tidak terlalu peduli sama joget-joget,” ucap Angga di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/12).
Menurut dia, masyarakat saat ini lebih peduli dan membutuhkan calon pemimpin negara yang mampu menstabilkan harga pangan dan bahan pokok.
BACA JUGA: Ribuan Mak-Mak Anies di Pulau Kangean Gelar Deklarasi Akbar dan Doa Bersama untuk Kemenangan AMIN
“Pedulinya, ya, kalau sembako mahal caranya bisa makan bagaimana? Ya, memang mereka senang aja nonton (joget-joget), tetapi senang nonton paslon joget belum tentu milih,” kata dia.
Prabowo Subianto kerap disamakan dengan Presiden Filipina yang baru terpilih, yakni Bongbong Marcos.
Marcos dinilai memiliki sejumlah dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu.
“Kami sih percaya meskipun selalu studinya dibilang Bongbong Marcos berhasil, saya rasa orang Indonesia lebih pinter dari Filipina,” tambah Angga. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TKD DKI Jakarta Prabowo-Gibran launching #TIM100, Targetkan 1 Juta Suara Anak Muda
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi