Timnas AMIN Soroti Anggaran Kemenhan yang Tidak Transparan dan Penuh Kejanggalan

Senin, 04 Desember 2023 – 19:23 WIB
Juru bicara Anies Baswedan yang juga mantan menteri perdagangan, Thomas Trikasih Lembong. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - *Co-Captain Timnas AMIN: Anggaran Belanja Kemenhan yang Melonjak Tak Transparan*

MEDAN—

BACA JUGA: Anies Tegaskan Komitmen Memperkuat Keharmonisan Umara dan Ulama

Co-Captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Tom Lembong mempertanyakan urgensi dan justifikasi di balik melejitnya anggaran Kementerian Pertahanan.

Berdasarkan laporan Menteri Keuangan Sri Mulyani, telah disepakati penambahan anggaran belanja alutsista sebesar Rp 60 triliun yang dibiayai dengan pinjaman luar negeri.

BACA JUGA: Bergerak Lintas Kabupaten, ReSoPA Masif Sosialisasikan AMIN

"Seberapa besar urgensi mengguyur dana puluhan triliun untuk tambahan alutsista sementara rakyat semakin tertekan dengan harga pangan yang terus naik, kesulitan akses kesehatan, mahalnya pendidikan, minimnya lapangan kerja, serta kesulitan memiliki rumah?" tanyanya.

Sebagai seorang mantan menteri, Tom menilai bahwa publik berhak mendapatkan rincian dan penjelasan yang transparan mengenai fantastisnya peningkatan anggaran pertahanan.

BACA JUGA: Debat Cawapres Dihilangkan, Tim AMIN yang Disebut sebagai Pengusul Buka Suara

Ia menyoroti perlunya penyeimbangan antara kebutuhan pertahanan dengan isu-isu yang dihadapi rakyat.

Tom juga mengkritisi kinerja Kementerian Pertahanan yang dinilainya problematik.

Kontroversi mengenai minimnya transparansi, potensi konflik kepentingan, dan kurangnya penjelasan mengenai prioritas dan rencana strategis kementerian tersebut menjadi sorotan.

Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang hanya memberikan nilai B bagi kementerian tersebut, lanjut Tom, semakin menambah keprihatinan.

Nilai B merupakan kategori nilai SAKIP terendah di antara 33 Kementerian di daftar penilaian SAKIP oleh Kementerian PANRB pada tahun 2022, di mana terdapat 9 kementerian yang mendapatkan nilai B, sedangkan kementerian lainnya mendapatkan nilai BB (20 kementerian) dan A (4 kementerian).

Apabila Kementerian Pertahanan terus mengambil sikap tidak transparan soal peningkatan anggaran ini, Tom berharap pihak Kementerian Keuangan bersedia memberi penjelasan.

Ia menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam pengelolaan keuangan negara.

"Sebenarnya saya terkejut, Ibu Sri Mulyani sebagai profesional yang dihormati banyak kalangan bisa dengan begitu saja menyetujui kenaikan anggaran pengadaan alutsista yang begitu drastis, apalagi di tengah-tengah pemilu tanpa ada keterangan yang rinci, tidak ada transparansi," ungkapnya.

Tom pun meminta tolong kepada para wartawan yang hadir untuk menyampaikan harapan tersebut kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati.

“Mohon sampaikan, apakah Ibu Sri Mulyani bersedia memberikan keterangan lebih lanjut, lebih rinci, lebih detail, lebih transparan, mengenai kenaikan anggaran yang cukup drastis, yang diputuskan hanya dengan sekali rapat antara empat individu," ujar dia. (jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler