jpnn.com - JAKARTA - Timnas Indonesia menang 1-0 melawan Vietnam dalam pertandingan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (21/3) malam.
Gol tunggal kemenangan Timnas Indonesia diciptakan Egy Maulana Vikri pada menit ke-52.
BACA JUGA: Timnas Indonesia Menang, Erick Thohir Sampaikan Pesan untuk Para Pemain
Pada babak pertama, performa Timnas Indonesia jauh dari yang diharapkan.
Meski berstatus tim tamu, pada babak pertama Vietnam terlihat lebih unggul dalam penguasaan bola dan berani memegang kendali permainan.
BACA JUGA: Klasemen Grup F Setelah Timnas Indonesia Kalahkan Vietnam, Skuad Garuda Belum Aman
Tim berjuluk Golden Star itu terus melakukan tekanan ke pertahanan Indonesia.
Kehadiran barisan pemain naturalisasi yang dimainkan oleh Shin Tae Yong sejak menit awal tidak membuat permainan skuad Garuda apik. Malah sering terlihat kesalahan komunikasi yang berujung bola bisa diambil oleh lawan.
BACA JUGA: Kalah di GBK, Vietnam Siap Revans Lawan Timnas Indonesia di My Dinh
Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan mengakui hal itu.
Dia menilai kedatangan para pemain baru membuat Garuda harus beradaptasi lebih banyak.
“Memang sedikit kesulitan di babak pertama soalnya kita tahu banyak pemain baru yang baru main. Seperti saya dan mungkin Ivar (Jenner) di Belanda, harus tahu apa yang Jay (Idzes) mau dan Nathan (Tjoe-A-On) mau dan itu lumayan susah buat kita," kata Marselino pada konferensi pers seusai pertandingan.
"Tapi untuk babak kedua, kita ngobrol dan pemain semua setuju dengan kesepakatan jadi di babak kedua berjalan dengan lebih baik dan lancar," sambungnya.
Selanjutnya, Timnas Indonesia akan membali melawan Vietnam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa pekan depan.
Marselino memiliki memori buruk saat mereka kalah dalam Piala AFF 2021. Namun, dia bertekad menebus kekalahan tersebut.
"Kami mengantisipasi semuanya dan itu juga sudah dibicarakan dengan semua pemain bahwa kami harus mengubah mindset dan mental. Bahwasanya kalau bermain di Hanoi tidak segampang itu, kami harus fokus pada pertandingan sleanjutnya dan kami harap dapat bermain yang terbaik," kata pemain klub Belgia KMSK Deinze itu.
Di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, Marselino kerap diposisikan sebagai pemain sayap atau gelandang bertahan, padahal bukan posisi aslinya. Namun, di justru merasa nyaman dipercaya mengisi beberapa posisi.
“Memang dari dulu seperti kalian semua tahu saya adalah the real number 10, tetapi kita enggak bisa begitu saja, karena kita harus menyesuaikan apa yang pelatih mau dan mungkin Pelatih Shin melihat potensi saya ada di nomor 6 atau nomor 8.”
“Bagi saya itu keuntungan sendiri bisa main di mana saja. Itu juga baik buat saya,” ucap mantan pemain Persebaya Surabaya itu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu