Timnas Indonesia Vs Kamboja, Ketua Komisi X: Kibarkan Merah Putih di Sosmed

Kamis, 09 Desember 2021 – 10:28 WIB
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. Ilustrasi Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Timnas Sepak Bola Indonesia akan menghadapi Kamboja di Piala AFF 2020 hari ini, Kamis (9/12/2021).

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyerukan agar mengibarkan bendera merah putih di Media Sosial sebagai bentuk dukungan kepada Tim Garuda yang ikut berkompetisi pada ajang turnamen sepak bola paling bergengsi se-Asia Tenggara.

BACA JUGA: Selain Timnas Indonesia, 5 Negara Ini Turut Bawa Pemain Naturalisasi di Piala AFF 2020

“Langkah Timnas Indonesia untuk merebut mahkota Piala AFF hari ini akan dimulai. Meskipun tanpa kibaran merah putih, kita tetap akan menggelorakan semangat dukungan dengan mengibarkan merah putih di akun sosial media (Sosmed) kita masing-masing,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Kamis (9/12/2021).

Huda menilai pengibaran bendera merah putih di Sosmed merupakan upaya untuk memompa semangat para pemain Timnas Indonesia. Kibaran merah putih di Sosmed juga bisa sebagai pengingat jika Indonesia masih mendapatkan sanksi WADA.

BACA JUGA: Piala AFF 2020: Jelang Timnas Indonesia vs Kamboja, Wonderkid Persipura Tebar Ancaman

Menurut Huda, aksi ini juga sebagai penanda tuntutan kepada pemerintah untuk melakukan tindakan konkret di lapangan agar sanksi tersebut segera dicabut.

“Kami yakin dengan materi pemain yang ada, Timnas Garuda akan bisa banyak bicara di ajang AFF 2020. Kibaran merah putih di akun sosmed kita bisa menjadi penyemangat mereka sekaligus pengingat bagi pemerintah jika sanksi dari Badan Anti Doping Dunia belum juga dicabut,” katanya.

BACA JUGA: Profil Kamboja, Calon Lawan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020

Dia mengatakan Indonesia dipastikan tidak bisa mengibarkan bendera merah putih saat menyanyikan lagu kebangsaan di awal pertandingan. Merah Putih akan diganti dengan bendera federasi sepak bola Indonesia.

Hal ini terjadi karena hingga hari ini karena Indonesia masih belum terlepas dari sanksi Badan Anti Doping Dunia (WADA).

“Tentu sangat disayangkan sekaligus memprihatinkan karena di berbagai ajang bergengsi baik di tingkat regional maupun internasional pemain kita tidak bisa mengibarkan Merah Putih,” katanya.

Huda mengungkapkan tidak adanya kibaran Merah Putih di berbagai ajang olahraga bergengsi tak sekadar berpengaruh pada semangat atlet di lapangan. Lebih dari itu, situasi tersebut bisa menjadi tambahan beban mental bagi para atlet.

“Betapa tidak, seluruh kolega mereka baik sesama atlet, perangkat pertandingan di ajang yang sama, akhirnya tahu kalau Indonesia tidak taat dengan regulasi Badan Anti Doping Dunia,” katanya.

Politikus PKB ini pun menagih janji Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk segera menyelesaikan sanksi dari WADA.

Menurut Huda, sanksi WADA hanya bisa dicabut dengan langkah konkret di lapangan seperti membangun fasilitas laboratorium doping yang memadai, memenuhi laporan rutin tes doping atle, hingga mengajukan gugatan resmi di badan arbitrase olahraga internasional.

“Lobi-lobi mungkin bisa dilakukan tetapi tidak akan menyelesaikan akar masalahnya. Buktinya lobi-lobi itu hingga hari ini belum juga mampu mencabut sanksi dari WADA,” kata Huda.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler