Piala AFC U-19 2018

Timnas U-19 Ingin Ukir Sejarah bukan karena Hadiah

Minggu, 28 Oktober 2018 – 12:34 WIB
Suporter Timnas Indonesia. Foto: Hendra Eka/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Timnas U-19 Indonesia akan menjalani laga perempat final Piala AFC U-19 2018 melawan Jepang, malam nanti.

Ya, butuh waktu 40 tahun bagi Timnas Indonesia U-19 untuk lolos lagi ke babak perempat final Piala AFC U-19. Terakhir, rekor itu dicatat pada 1978 ketika Subangkit dkk berhasil lolos sebagai runner-up dari babak fase grup. Sayang, di perempat final Garuda Nusantara saat itu harus dipermalukan Korea Utara dengan skor 0-2.

BACA JUGA: Pelatih Jepang Akui Timnas U-19 Indonesia Sudah Beda

Tapi, kekalahan itu tetap membuat Timnas lolos ke Piala Dunia U-20 tahun berikutnya di Tokyo, Jepang. Indonesia dapat ‘hadiah’ saat itu. Ketika Iraq yang harusnya bersama Korea Selatan jadi wakil Asia di Piala Dunia memutuskan mundur.

Alasan Iraq mundur berbau politis karena tidak mau ikut dalam event yang disponsori oleh brand minuman asal Amerika Serikat. Negara yang jadi musuh bebuyutannya saat itu.

BACA JUGA: Jelang Lawan Jepang, Timnas U19 Indonesia Dilarang Bicara

Nah, harusnya ketika Iraq mundur, otomatis slot ke Piala Dunia jatuh kepada dua semi finalis, yakni Kuwait dan Korea Utara. Alasan sama lantas membuat keduanya juga mengundurkan diri. Juga ketika jatah itu diberikan kepada kontestan yang masuk ke perempat final seperti Arab Saudi, Bahrain, Iran. Sama-sama Anti-Amerika, ketiganya tidak mau menerima hadiah tersebut.

Akhirnya, sebagai satu-satunya sisa negara di perempat final, Indonesia menerima hadiah itu. Untuk pertama kalinya, Merah Putih masuk ke Piala Dunia U-20. Sayangnya, tanpa persiapan matang Indonesia tidak berdaya.

BACA JUGA: Tiket Laga Indonesia vs Jepang,Termurah Rp 70 Ribu

Jadi juru kunci karena kalah dalam dua pertandingan penyisihan grup. Yakni melawan Yugoslavia, Polandia, dan Argentina yang kala itu masih diperkuat legendanya Diego Maradona.

Malam nanti, sejarah itu ingin diulang oleh Rachmat Irianto dkk, lolos ke piala dunia. Tentu, tidak karena hadiah seperti yang terjadi pada Piala Dunia 1979 lalu. Timnas kali ini ingin dengan keringatnya sendiri bisa lolos ke ajang paling bergengsi dalam sepak bola usia di bawah 20 tahun tersebut.

Semangat untuk mencatatkan sejarah kian membara. Kebetulan, hari ini bertepatan dengan momen Sumpah Pemuda. Momen yang menyatukan seluruh pemuda Indonesia dalam meraih kemerdekaan pada 1928 lalu.

Pelatih Timnas Indra Sjafri sadar hal tersebut. sumpah pemuda lantas dijadikannya motivasi untuk anak-anaknya. ’’Ya saya sudah sampaikan ke pemain. dulu sumpah pemuda untuk merdeka. Sekarang juga sama, untuk merdeka dari ketertinggalan sepak bola di Asia,’’ tegasnya.

Indra menegaskan timnya saat ini jauh lebih kuat. Baik dari segi fisik, teknik, ataupun mental. Tempaan drama dan kekalahan ketika babak penyisihan membuat pemain-pemainnya kian matang dalam bertanding. ’’Besok (hari ini) kami ingin mewujudkan cita-cita bangsa dalam 90 menit untuk lolos ke Piala Dunia,’’ harapnya.

Dia juga ingin masyarakat Indonesia optimis terhadap anak asuhnya. Jangan ada keraguan melawan raksasa Asia, Jepang U-19. Suporter yang hadir pun diharap bisa mencerminkan budaya Indonesia yang santun dan tetap memberi dukungan yang sportif kepada anak asuhnya.

’’Jangan beri tekanan kepada pemain sehingga mereka merubah game plan yang sudah ada. Saya tegaskan lagi, Indonesia melangkah dengan Bismillah untuk ke Piala Dunia,’’ ujarnya.

Pelatih 55 tahun itu juga enggan berbicara kegagalan-kegagalan Indonesia di masa lalu. Terutama ketika momen-momen krusial. Seperti halnya Timnas Indonesia U-16 yang gagal melangkah ke Piala Dunia U-17 lalu ketika dikalahkan oleh Australia. Padahal, saat itu unggul lebih dulu.

Juga pada Piala AFF 2016, ketika sudah menang final leg pertama melawan Thailand. Hanya butuh hasil seri, Indonesia harus dipermalukan di kandang Tim Gajah Putih. ’’Sekarang bangsa ini harus optimis bahwa kami bisa memenangkan pertandingan dalam 90 menit,’’ katanya.

Mantan pelatih Bali United itu juga berujar sudah memberikan segala materi kepada anak asuhnya. Termasuk, persiapan untuk adu pinalti jika laga tidak bisa selesai dalam waktu normal.

’’Semua antisipasi sudah kami berikan, tinggal mental pemain di lapangan, mari doakan sama-sama, kalau Allah berkehendak, bukan tidak mungkin kami cetak sejarah,’’ paparnya.

BACA JUGA: Pelatih Jepang Akui Timnas U-19 Indonesia Sudah Beda

Sementara itu, Pelatih Jepang U-19 Masanaga Kageyama enggan menerangkan timnya jauh lebih baik dari Indonesia. Baginya, pertandingan malam nanti sama sekali tidak bisa diprediksi.

’’Kedua tim sama-sama ingin lolos ke Piala Dunia. Indonesia dengan dukungan suporternya. Kami akan persiapkan laga dan berusaha untuk menang,’’ jelasnya. (rid)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia vs Jepang: Tenang, Cedera Egy dan Todd tak Serius


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler