jpnn.com - JAKARTA - Anggota Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Viva Yoga Mauladi membantah isu bahwa Prabowo akan menjadikan Indonesia sebagai pemerintahan yang anti kemajemukan, jika terpilih menjadi presiden.
"Bicara soal Islam sering diisukan kalau Pak Prabowo terpilih akan menjadikan Indonesia sebagai pemerintahan yang seram dan anti kemajukan, isu itu tidak benar," kata Viva dalam diskusi "Faktor Islam dalam Pilpres" di Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (28/6).
BACA JUGA: Bawaslu Akui Pelanggaran Sulit Dirumuskan Saat Kampanye
Menurut Viva, pasangan Prabowo-Hatta ingin menjadikan bangsa Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh Soekarno.
"Ingin membangun national religious state yaitu negara relijius yang konsep dasarnya beberda dengan nation state di Eropa," ujarnya.
BACA JUGA: Prabowo dan Titiek Cipika-Cipiki di Bali
Soekarno, sambung Viva, menginginkan bangsa yang bersumber dari nilai-nilai reliji seluruh agama yang ada di Indonesia. Karenanya tidak mungkin Prabowo menghilangkan pluralisme dan toleransi jika terpilih sebagai presiden.
"Ada kekhawatiran menghilangkan toleransi, itu sesuatu yang tidak benar, sangat jauh dari cita-cita kami," ucap Viva.
BACA JUGA: Kampanye di Kandang Banteng, Prabowo Disambut Ribuan Warga Bali
Selain itu, Viva menambahkan, Prabowo-Hatta ingin membangun Indonesia yang sejahtera seusai konsep Soekarno yaitu untuk melindungi kaum Marhaen.
"Kami akan memprioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan kaum Marhaen," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader Muhammadiyah Pendukung Jokowi-JK Ajak Setop Fitnah
Redaktur : Tim Redaksi