jpnn.com, JAKARTA - Kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin tak ingin ambil pusing dengan isu kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Termasuk anggapan bahwa hal itu justru akan memperkuat kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno di Pilpres 2019.
Menurut Direktur Informasi dan Publikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Dwi Badarmanto, pilihan politik merupakan hak pribadi masing-masing orang.
BACA JUGA: Penangkapan Anggota TKN Jokowi tak Pengaruhi Elektabilitas
Dwi hanya mengingatkan, bahwa tugas menjaga pesta demokrasi berjalan dengan baik, merupakan tanggung jawab bersama. Jangan karena ingin meraih kekuasaan menghalalkan segala cara.
"Intinya, kami akan tetap fokus pada postive campaign, memberikan pendidikan politik ke publik soal prestasi dan kinerja Pak Jokowi selama ini," ujar Dwi di Jakarta, Kamis (25/10).
BACA JUGA: Pesan Fahri untuk Jokowi dan Timses: Tak Usah Grasah-Grusuh
Dwi lebih lanjut mengatakan, dalam politik tak perlu saling menjatuhkan dengan melempar tudingan-tudingan tak berdasar. Kampanye negatif hanya akan menghabiskan energi.
"Cerita hal-hal positif dan kinerja Pak Jokowi saja sudah tidak ada habisnya. Jadi buat apa kami siapkan negative campaign atas kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia," katanya.
BACA JUGA: Khofifah Beri Serban Spesial Untuk Timses Jokowi di Jatim
Sebelumnya, calon presiden Jokowi juga menekankan pentingnya timses tidak melakukan politik kebohongan. Ia justru ingin agar jajaran TKN melakukan kampanye yang sifatnya adu konsep, gagasan serta program.
"Jangan politik dibanjiri dengan politik kebohongan," kata Jokowi beberapa waktu lalu.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pray for Sulteng, Timses Jokowi di Jatim Hentikan Kampanye
Redaktur & Reporter : Ken Girsang