jpnn.com - TASIK - Perbedaan hasil hitung cepat (quick qount) Pilpres 2014 secara nasional membuat suhu politik menghangat. Kubu Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK telah mengumumkan sebagai pemenang hitung cepat.
Namun warga Tasikmalaya tidak ingin terjebak konflik di Jakarta. Semua pihak di Kota Seribu Pesantren ini berusaha menahan diri dan sepakat menjaga keamanan.
BACA JUGA: Jokowi: Luar Biasa Pak Foke
Kemarin (14/7) Bupati Tasikmalaya H Uu Ruzhanul Ulum bersama Kapolres Tasikmalaya AKBP Wijonarko, Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Eden Candrahayat dan Ketua KPU H Deden Nurul Hidayat serta ulama bertemu tim sukses kedua capres.
Mereka menandatangai kesepakatan menjaga kondusivitas Tasik. Penandatanganan dilaksanakan di Singaparna, di Masjid Agung Kabupaten Tasikmalaya tadi malam.
BACA JUGA: Rekayasa Penyebab Kematian untuk Bobol Jamsostek
"Kita pertemukan kedua kubu tim sukses di sini (Kabupaten Tasikmalaya). Alhamdulilah mereka datang ke acara penandatanganan kesepakatan menjaga perdamaian di daerah. Kubu Prabowo hadir dan Timses Jokowi juga hadir," jelas H Uu Ruzhanul Ulum seusai acara deklarasi yang disaksikan para ulama Senin (14/7) malam.
Langkah mempertemukan kedua timses ini, kata Uu, demi terciptanya kondusivitas dan keamanan di daerah. Apalagi adanya perbedaan hasil hitung cepat Pilpres sempat dipertanyakan masyarakat di wilayahnya, termasuk di Kabupaten Tasikmalaya.
BACA JUGA: Penting Untuk Menunggu Hasil Survei Mencapai 100 Persen
"Pertanyaan itu yang bisa menimbulkan ekses di daerah imbas dari panasnya suhu politik di pusat. Sementara kita juga tidak ingin kalau ada konflik di daerah hanya gara-gara masalah pilpres. Sekarang kita mulai lagi dari nol," ajak Uu.
Uu berharap kesepakatan menjaga keamanan ini, akan diikuti daerah di seluruh Indonesia. Terlebih kegiatan ini dinilai mampu meredam potensi konflik.
"Mari kita rajut lagi kebersamaan dan tutupi lubang-lubang perpecahan yang selama ini terbuka. Terutama kedua kubu capres yang kemarin berbeda pendapat," imbay Uu.
Uu pun menjamin kegiatan menjaga perdamaian antar timses ini, membuat wilayah Kabupaten Tasikmalaya akan terjaga, aman dan damai.
"Banyak pemikiran masyarakat yang (menilai para politisi) tidak damai selama ini. Padahal kami tidak apa-apa, kami damai," terng Uu yang juga PLT Ketua DPW PPP Jawa Barat ini.
Ketua Relawan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) se-Priangan Timur Agustiana menyambut baik upaya menjaga keamanan Tasikmalaya usai pilpres.
"Kesepakatan perdamaian dua timses ini yang pertama di daerah se-Indonesia baru di Kabupaten Tasikmalaya. Saya apresiasi ide kepala daerah Tasik ini. Meski dia (Bupati Uu) ketua timses Prabowo, tapi setelah pencoblosan, ia langsung memposisikan dirinya kembali sebagai bupati," kata Agustiana.
Deklarasi menjaga keamanan Tasik ini, terang Agustiana, berdampak sangat positif bagi masyarakat.
“Kita semua sepakat untuk legowo. Siapa saja yang nanti keluar jadi pemenang, kita terima dengan lapang dada dan tidak akan ada konflik atau gesekan di daerah. Siapa pun pemenangnya,” imbuh Agus.
Senada dengan Agustiana, Ketua Presidium Relawan Prabowo-Hatta Rumah Juanda Priangan Timur KH Tubagus Miftah Fauzi menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas inisiatif Bupati Tasikmalaya H Uu. KH Miftah mengatakan terlalu dangkal jika harus terpecah karena masalah pilpres. Sebaliknya ajang pilpres harus menjadi acuan pendidikan demokrasi, bukan sumber perpecahan.
“Berbeda pendapat dan pilihan itu wajar. Dan, kita di Kabupaten Tasikmalaya sepakat untuk deklarasi damai. Artinya ini sangat positif sekali. Konflik di jajaran elite politik biar diselesaikan di atas. Masyarakat di bawah jangan terbawa-bawa,” ajaknya. (mam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Masih Yakin Prabowo-Hatta Menang Pilpres
Redaktur : Tim Redaksi