jpnn.com, YERUSALEM - Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal Yerusalem benar-benar membakar kawasan Timur Tengah. Sejak pekan lalu, insiden demi insiden kekerasan terjadi di wilayah rawan konflik tersebut.
Hari ini, Senin (11/12), seorang petugas keamanan Israel dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis setelah ditikam pemuda Palestina di Yerusalem.
BACA JUGA: Menyalak Balik, Netanyahu Sebut Erdogan Sponsor Teroris
Pelaku yang berasal dari Tepi Barat tiba-tiba menghujamkan pisau ke tubuh korban yang sedang berjaga di pintu masuk terminal bus. Pemuda 24 tahun itu akhirnya dibekuk oleh warga yang menyaksikan aksinya.
Sementara itu, unjuk rasa di wilayah Palestina masih terus berlangsung hingga hari ini. Bentrokan maut dengan aparat Israel, tak menyurutkan semangat para demonstran.
BACA JUGA: Indonesia Tak Perlu Tiru Malaysia Kirim Pasukan ke Palestina
Demonstrasi juga berlangsung di Beirut. Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di ibu kota Lebanon itu jadi sasaran massa yang marah.
Mereka membakar bendera Israel dan AS serta melempar batu ke arah petugas keamanan Lebanon yang memblokade jalan menuju kantor kedutaan. Aksi tersebut dibalas aparat dengan tembakan gas air mata dan semprotan water cannon.
BACA JUGA: Keren! Model Lingerie Ini Ikut Aksi Bela Palestina
Di Maroko, puluhan ribu pengunjuk rasa memenuhi jalanan ibu kota, Rabat. Mereka berjalan sambil mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan hujatan untuk AS dan Israel.
Massa juga mengekspresikan kemarhan mereka kepada pemerintah negara-negara Arab yang dianggap tak berbuat apa-apa untuk melawan Trump. (reuters/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amerika Tak Bisa Dipercaya, Palestina Cari Mediator Baru
Redaktur & Reporter : Adil