Tindak Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat, Wakil Ketua MPR Merespons Tegas!

Sabtu, 11 Mei 2024 – 08:01 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyoroti terjadinya peningkatan tindak kekerasan berbasis gender online (KBGO).. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyoroti terjadinya peningkatan tindak kekerasan berbasis gender online (KBGO).

Dia mengungkapkan berdasarkan catatan SAFEnet terkait pantauan hak-hak digital di Indonesia terungkap KBGO meningkat selama periode Januari-Maret 2024.

BACA JUGA: Ungkap Dugaan Kekerasan yang Dilakukan Mantan Kekasih, Nikita Mirzani Cerita Begini

Hal itu terlihat dari jumlah aduan yang masuk pada triwulan pertama sebanyak 480 kasus.

Jumlah tersebut naik empat kali lipat dibanding triwulan pertama 2023, yakni sebanyak 118 kasus.

BACA JUGA: MPR Dorong Pemerintah Blokir Gim Daring Mengandung Kekerasan

Dia pun mendorong segera atasi tindak KBGO yang berpotensi mengganggu proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional yang tangguh dan berdaya saing di masa depan.

"Tren peningkatan tindak kekerasan berbasis gender online harus dihentikan dengan berbagai upaya strategis dan segera demi melindungi proses pertumbuhan setiap anak bangsa yang diharapkan mampu menjadi generasi penerus yang tangguh dan berdaya saing," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/5).

BACA JUGA: Rektor UNU Gorontalo Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap 11 Orang

Bentuk KBGO yang marak terjadi, antara lain ancaman penyebaran konten intim, pemerasan seksual, penyebaran konten intim tanpa izin atau nonconsensual intimate image abuse.

Sejumlah bentuk KBGO itu sebagian besar menyasar perempuan.

Pada triwulan I 2024, korban KBGO usia 18-25 tahun menjadi kelompok terbanyak dengan 272 kasus atau 57 persen, diikuti anak-anak usia di bawah 18 tahun dengan 123 kasus atau 26 persen.

Menurut Lestari, sejumlah catatan tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan sejumlah langkah strategis yang mampu membangun kewaspadaan semua pihak terhadap pemanfaatan teknologi dalam keseharian.

"Penguatan literasi digital secara masif yang ditujukan kepada masyarakat harus segera dilakukan," ujar Rerie yang akrab disapa.

Di era digitalisasi ini, kata anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah itu, upaya penguatan literasi digital tersebut harus dilakukan sejak dini untuk menekan peningkatan jumlah korban di lingkungan anak dan remaja.

"Langkah-langkah strategis dan segera harus segera dilakukan agar kita tidak kehilangan peluang memiliki generasi penerus bangsa yang berdaya saing di masa depan," tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

Rerie sangat berharap upaya menekan jumlah tindak KBGO menjadi perhatian semua pihak agar bisa segera bisa diatasi, sekaligus dapat tercipta sistem yang mampu melindungi pertumbuhan setiap anak bangsa dari dampak perkembangan teknologi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler