jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengecam keras penembakan brutal oleh tentara Israel terhadap jemaah yang akan dan sedang melaksanakan salat tarawih di Masjidilaqsa. Tindakan biadab Israel itu mengakibatkan sedikitnya 178 jemaah luka-luka.
“Apa yang dilakukan polisi Israel sungguh biadab. Penembakan membabi buta kepada jemaah salat tarawih di Komplek Masjidilaqsa di bulan mulia, saat umat Islam Palestina siap menyambut Idulfitri sungguh di luar batas nalar dan kemanusiaan," ungkap Jazuli, Minggu (9/5).
BACA JUGA: Ahmad Syaikhu Bertemu Prabowo Subianto, Bahas Persoalan Bangsa hingga Peremajaan Alutsista
Menurutnya, otoritas Israel kembali menunjukkan kepada semua bahwa betapa mereka tidak punya empati, nurani, hingga hilang rasa kemanusiaan dan toleransi sebagai warga dunia.
Anggota Komisi I DPR itu mengatakan brutalisme Israel di Kompleks Majidilaqsa ini bukan yang pertama. Padahal, kompleks ini memiliki status hukum yang jelas sebagai warisan suci umat Islam dunia.
BACA JUGA: MUI Serukan Pemberian Sanksi Internasional terhadap Israel
"Berulangkali Israel menunjukkan sikap pongah, mengekang kebebasan sipil rakyat Palestina termasuk kebebasan beragama dan beribadah yang merupakan hak asasi yang tidak bisa dikurangi atau non-derogable right," papar Jazuli.
Legislator Dapil Banten ini meminta Pemerintah RI bersikap tegas dan menggalang kekuatan internasional untuk mengecam dan memberi sanksi atas tindakan brutal Israel ini.
BACA JUGA: Ramadan Berdarah: Nenek 60 Tahun Dibunuh Tentara Israel, Kelompok Palestina Tembaki Warga Sipil
Wakil Presiden Forum Parlemen Muslim Dunia ini berharap dunia tidak lagi tutup mata atas pelanggaran HAM berat yang dilakukan Israel. Namun, tegas dia, sebaliknya bahwa dunia harus memberikan dukungan dan perlindungan penuh bagi rakyat Palestina.
"Indonesia sebagai negara muslim terbesar dunia akan selalu mengambil peran terdepan dalam pembelaan terhadap kemerdekaan dan perlindungan hak-hak rakyat Palestina," pungkas Jazuli Juwaini. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy