SELONG--Pembuatan akta kelahiran sejak Desember lalu, harus melalui penetapan pengadilan. Bagi masyarakat yang per Desember berusia lebih dari satu tahun, harus terlebih dahulu ke pengadilan.
Hal tersebut memicu reaksi dari masyarakat. Salah satunya, soal mahalnya biaya membuat akta. Menanggapi pertanyaan itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil (Disdukcapil) H Sanusi mengatakan, biaya tersebut bukan ranah dinas. Kata dia, soal biaya, pengadilan yang memutuskan. "Bukan dari kita," tepisnya.
Saat hal tersebut dikonfirmasi ke Pengdilan Negeri (PN) Selong, Wakil Panitera L Putrajab mengatakan, penetapan akta lahir di pengadilan tergantung radius masing-masing.
Untuk radius satu yang terdiri dari Kecamatan Selong, Labuhan Haji, Suralaga, Sukamulia, Masbagik, Pringgasela, Sakra, dan Sakra Timur, untuk satu panggilan biayanya Rp 144 ribu, sementara untuk dua kali panggilan Rp 194 ribu.
Sedangkan untuk radius dua yang meliputi Kecamatan Sikur, Terara, Sakra Barat, Montong Gading, Aikmel, Wanasaba, Suela, Pringgabaya, dan Keruak panggilan pertama Rp169 ribu, sementara panggilan kedua Rp 244 ribu.
Terakhir, radius tiga meliputi Kecamatan Sambelia, Sembalun, dan Jerowaru. "Untuk radius tiga panggilan pertama Rp 194 ribu, sedangkan panggilan kedua Rp 294 ribu," katanya.
Diakuinya, soal biaya panggilan ini memang banyak masyarakat yang mempertanyakan. Mereka membandingkan dengan rekan lain yang biayanya lebih rendah. Padahal, telah ada aturan yang ditetapkan pengadilan."Iya, tidak bisa disamakan. Untuk biaya penetapan akta kelahiran tergantung wilayah pemohon,"sambungnya.
Ditambahkan, selama pemohon melengkapi bukti diri seperti KTP, kartu keluarga, dan surat nikah wajib, penetapan akta bisa disegerakan. Kalau tidak memiliki surat nikah, dilakukan isbat terlebih dahulu. "Jika pemohon sekali sidang beres, penetapan diberikan, tinggal akta dibuat di Dukcapil," pungkasnya.(feb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Juga Kawal SPBU di Daerah
Redaktur : Tim Redaksi