Tinggalkan Istri Lagi Hamil Tua, Imam Babarsa Nekat Gantung Diri

Senin, 08 Mei 2017 – 18:34 WIB
Gantung diri. Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com, KARO - Warga Dusun V Teknol, Desa Sempajaya, Berastagi, Sumut, mendadak heboh, Sabtu (6/5) sekira pukul 21.00 WIB.

Pasalnya, Imam Babarsa Harahap, 22, yang dikenal sebagai pria ramah dan humoris itu ditemukan tewas tergantung di rumah kontrakannya.

BACA JUGA: Fly Over Kampunglalang Ditunda, Kebut Proyek Tol Medan-Binjai Tahun Ini

Jasad sales kelontong itu pertama kali ditemukan tetangganya yang hendak memeriksa air. Korban dan tetangganya tersebut memang kerap berbagi air.

Lehernya terlilit tali rapia orange yang diikat pada atap rumah.

BACA JUGA: Surya Paloh Sampaikan Pidato Politik di Resepsi Pernikahan

Posisinya tepat di depan televisi yang masih menyala. Diduga, warga Batangkuis ini sengaja membiarkan televisi menyala agar tetangga tidak mengetahui upaya bunuh dirinya.

“Padahal orangnya baik, sesama rekan kerja suka ngobrol ketawa-ketawa. Gak kelihatan kalau dia ada masalah. Kami semua bekerja sebagai sales kelontong. Karena dia sudah berkeluarga, tempat tinggal kami berbeda dengannya. Kami tinggal Trimurti sedangkan korban dan istrinya di Teknol,” ujar Syaiful Syafri, 33, rekan kerja korban, seperti dilansir Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Pangkostrad Masih Malu-Malu Nyatakan Kesiapannya Maju di Pilgubsu

Hal senada juga dikatakan Lembok Ginting, 24, juga teman kerja korban. Disebutkan, setiap Minggu mereka semua pulang ke kampung halaman masing-masing.

“Senin kami balik lagi ke Tanah Karo untuk jualan kebutuhan rumah tangga (kelontong). Istrinya sedang hamil tua di kampung. Kemarin diantarnya, karena di sana ada yang menjaganya. Kalau disini gak ada temannya di rumah. Korban dan kami semua tak tentu-tentu pulang ke rumah kontrakan. Makanya istrinya diantar ke kampung. Selama ini gak pernah dia cerita kalau ada masalah. Orangnya enjoy, entah kenapa bisa dia gantung diri,” ujarnya sedih.

Sedangkan orangtua korban, Falyan Harahap (45) yang profesinya sama dengan korban terlihat sedih melihat anaknya yang sudah terbujur kaku.

“Sayapun gak tau kenapa dia sampek melakukan hal ini. Selama ini tak pernah dia mengeluh atau cerita soal rumah tangganya. Gak sangka lah dia mengakhiri hidupnya dengan cara seperti ini,” ujarnya.

Menurutnya, biasanya korban setelah pulang dari berjualan datang ke tempat kontrakannya di Lau Gumba. Namun begitu, keluarga sudah ikhlas dan tak ingin jasad korban di otopsi.

“Dia akan kami bawa pulang ke kampung halaman untuk disemayamkan,” ujar ayah korban.

Kapolsekta Berastagi, Kompol Agustinus Sitepu menyebutkan, dari hasil penyelidikan tidak ditemukan adanya tindak kekerasan di tubuh korban. Sementara itu, sejumlah warga mengatakan jika korban terakhir kali terlihat pada Kamis (4/5) sekira pukul 14.00 wib. (ita/bry/ras)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PARAH! Satu Peleton TNI Terlibat Narkoba, Setengahnya Sudah Dipecat


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler