jpnn.com, JAKARTA - PT Citra Nusa Insan Cemerlang atau dikenal dengan nama CNI memastikan telah meninggalkan konsep Multi Level Marketing (MLM) dalam memasarkan produk-produknya.
Melalui skema MLM, CNI yang berdiri di Bandung pada 1986 ini berhasil menjadi salah satu pioneer perusahaan MLM terbesar dan terpercaya di Indonesia.
BACA JUGA: CNI Group Gelar Tablig Akbar Bersama Ribuan Warga Peringati Nuzulul Qur’an
Di tengah persaingan bisnis dan adanya pergeseran tren pasar yang semakin mengusung proses digitalisasi, mendorong CNI untuk bertransformasi dan berinovasi dalam melakukan sistem pemasaran produknya.
Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-37 pada 1 Oktober, CNI memutuskan untuk mengakhiri keanggotaannya di Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan meninggalkan skema MLM dalam memasarkan produk-produknya. CNI kini fokus pada pemasaran berbasis Mixed Marketing Concept.
BACA JUGA: CNI Ginseng Coffee Siap Menemani Momen Mudik dan Liburan Akhir Tahun
Melalui Mixed Marketing Concept, produk CNI dapat menjangkau konsumen dengan lebih luas lagi karena dapat dibeli secara offline, dan secara online di market place yang selama ini berdasarkan aturan pemerintah tidak bisa dilakukan oleh perusahaan dengan basis MLM.
Sebagai pelaku bisnis, CNI dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman.
BACA JUGA: Bangun Terminal LNG, CNI Group Siap Gunakan Energi Hijau
Maka dari itu, CNI juga akan selalu Inovatif, Kreatif dan Adaptif dalam menjalankan roda bisnisnya khususnya yang berkaitan dengan dunia digital.
"Ini alasannya, kami memutuskan untuk meninggalkan skema MLM dan beralih ke Mixed Marketing Concept,” tegas CEO CNI Indonesia Abrian Natan.
Untuk melengkapi proses transformasi tersebut, CNI juga berencana akan mengubah logo maupun identitas perusahaan lainnya.
Keputusan ini diambil untuk menciptakan image baru CNI sebagai perusahaan healthy lifestyle yang dapat diterima di kalangan milenial dan Gen Z.
Sebagaimana diketahui generasi tersebut merupakan pasar terbesar di Indonesia saat ini dan memiliki akses teknologi paling kuat dibandingkan generasi lainnya.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean